
Diam-Diam Harga Gabah Petani Naik ke Rp6.760/ Kg, Lampaui HPP

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka-bukaan soal gambaran terkini penyerapan gabah dan beras di dalam negeri, di mana harga gabah di tingkat petani sudah berada di atas harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kepala Bapanas Arief Prasetya Hadi mengatakan per 4 Juli 2025, realisasi penyerapan gabah dan beras dalam negeri mencapai 2,66 juta ton setara beras atau 88,98% dari target 3 juta ton yang ditetapkan sebelumnya.
Padahal, dari hasil pantauan Bapanas, saat ini rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sudah mencapai Rp 6.760 per kilogram. Harga ini di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram. HPP ini menjadi acuan untuk pembelian gabah petani, sehingga pada saat pasokan banyak harga tidak jatuh ke bawah Rp6.500.
Sebelumnya, pengusaha penggilingan padi meminta pemerintah melakukan penyesuaian HPP untuk gabah kering giling (GKG). Sebab, HPP GKP yang ditetapkan Rp6.500 per kg diklaim menaikkan biaya operasional di penggilingan padi.
"Per 4 Juli 2025, Perum Bulog memiliki stok sebanyak 4,23 juta ton yang tersebar di seluruh gudang di Indonesia. Sementara rata-rata harga GKP di petani per 4 Juli 2025 Rp6.760 per kg, di atas HPP yang Rp6.500 per kg untuk GKP," kata Arief dalam paparannya pada rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (7/7/2025).
Bapanas terus berkomitmen untuk melindungi petani dan mempercepat tercapainya swasembada pangan dengan terus memastikan harga GKP di tingkat petani tidak lebih rendah sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg).
![]() Petani panen gabah. (dok. Kementan) |
Penetapan HPP GKP yang lebih tinggi diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih bagi petani, sehingga mereka tetap semangat berproduksi untuk mendukung swasembada pangan.
"HPP GKP di petani sebesar Rp 6.500 per kg. Penyesuaian ini dilakukan agar para petani tetap semangat berproduksi demi swasembada pangan," ujar Arief.
Bapanas menargetkan 70% dari total 3 juta ton setara beras dapat diserap pada semester I-2025. Arief mengajak semua pihak untuk bersinergi demi mewujudkan target tersebut.
"Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama merealisasikan target ini demi mewujudkan swasembada pangan," tutup Arief.
====
Artikel ini telah mengalami perubahan judul karena ada kesalahan pada data awal. Redaksi mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Patuh HPP Gabah, Zulhas Beri Peringatan Keras: Dipanggil Polisi!
