Internasional

Geger Menteri Rusia Tewas Bunuh Diri Setelah Dipecat Putin

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 08/07/2025 05:30 WIB
Foto: Bendera Rusia (File Photo Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Transportasi Rusia, Roman Starovoit, ditemukan tewas akibat luka tembak di dalam mobil pribadinya beberapa jam setelah dipecat dari jabatannya oleh Presiden Vladimir Putin. Insiden mengejutkan ini terjadi di desa Myakinino, distrik Odintsovo, wilayah Moskow, pada hari Senin (7/7/2025).

Penyelidikan awal mengarah pada dugaan bunuh diri, dengan sebuah senjata api ditemukan di dekat jasadnya. Komite Investigasi Rusia, lembaga penyelidikan kriminal tertinggi negara itu, juga telah merilis penemuan jenazah Starovoit dalam mobilnya dengan luka tembak.


"Penyebab utama yang dipertimbangkan adalah bunuh diri," demikian bunyi pernyataan tersebut, meskipun rincian lebih lanjut mengenai waktu pasti kematian belum diungkapkan.

Senjata yang digunakan Starovoit untuk mengakhiri hidupnya dilaporkan adalah pistol yang pernah diberikan kepadanya sebagai penghargaan pada tahun 2023 oleh kepemimpinan Kementerian Dalam Negeri. 

Pemecatan Starovoit oleh Presiden Putin sebelumnya pada hari Senin diumumkan melalui dekret Kremlin, namun tidak ada alasan resmi yang diberikan untuk keputusan tersebut. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa pemecatan itu "tidak terkait dengan hilangnya kepercayaan". Menyusul pemecatan Starovoit, Andrey Nikitin, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri, telah ditunjuk sebagai pelaksana tugas Menteri Transportasi. 


Salah satu spekulasi utama yang mencuat adalah terkait pembatalan dan penundaan ratusan penerbangan di Bandara Sheremetyevo Moskow dan Pulkovo St Petersburg selama akhir pekan. Gangguan ini dilaporkan disebabkan oleh serangan drone Ukraina, yang menimbulkan kekacauan signifikan di sektor penerbangan Rusia dan menyebabkan penderitaan besar bagi para pelancong.


Selain itu, beberapa laporan media Rusia juga mengaitkan pemecatan Starovoit dengan dugaan kasus penggelapan dana negara. Dana tersebut seharusnya dialokasikan untuk pembangunan benteng di wilayah Kursk, di mana Starovoit sebelumnya menjabat sebagai gubernur. Pejabat penggantinya sebagai Gubernur Kursk, Alexei Smirnov, bahkan sempat ditangkap atas tuduhan penggelapan pada bulan April lalu.




(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Telepon Trump: Rusia Bakal Capai Tujuan di Ukraina