Internasional

Kartunis Turki Ditangkap Gegara Gambar Nabi Muhammad, Erdogan Murka

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 July 2025 15:30
ISTANBUL, TURKEY - MAY 13: Turkey's President Recep Tayyip Erdogan speaks at his final election campaign rally in Beyoglu the district of his childhood on May 13, 2023 in Istanbul, Turkey. On May 14th, President Recep Tayyip Erdogan will face his biggest electoral test as the country goes to the polls in the country's general election. Erdogan has been in power for more than two decades -- first as prime minister, then as president -- but his popularity has recently taken a hit due to Turkey's ongoing economic crisis and his government's response to a series of devastating earthquakes. Meanwhile, the political opposition has united around one candidate, Kemal Kilicdaroglu, with some polls giving him an edge. (Photo by Jeff J Mitchell/Getty Images)
Foto: Getty Images/Jeff J Mitchell

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa kartunis majalah satir  ditangkap otoritas Turki setelah menerbitkan ilustrasi yang dinilai menyinggung agama karena dianggap menggambarkan Nabi Muhammad dan Nabi Musa. Kartun itu memicu kecaman luas dari pemerintah dan kelompok konservatif.

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyebut karya tersebut sebagai "provokasi keji" dan menegaskan bahwa pemerintah tak akan mentolerir penghinaan terhadap nilai-nilai sakral umat Islam.

Ilustrasi kontroversial itu menampilkan dua sosok berjabat tangan di langit, dengan latar konflik bersenjata. Banyak pihak menilai gambar itu menyerupai Nabi Muhammad dan Nabi Musa. Kartun tersebut terbit beberapa hari setelah konflik berdarah 12 hari antara Iran dan Israel.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Erdogan menyebut gambar itu sebagai "kejahatan kebencian Islamofobia".

"Kami tidak akan membiarkan siapapun menghina nabi kami dan tokoh suci agama lainnya. Mereka akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan hukum," katanya, seperti dikutip dari The Guardian pada Sabtu (5/7/2025).

Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, melalui akun X, membagikan video penangkapan kartunis utama LeMan, Dogan Pehlevan (DP). Dalam video itu, Pehlevan tampak diborgol dan diseret menaiki tangga. Tiga kartunis lain juga turut diamankan dari rumah masing-masing.

"D.P., pelaku dari gambar keji ini, telah ditangkap dan ditahan. Mereka yang tak tahu malu akan menghadapi konsekuensi hukum," tulis Yerlikaya.

Sementara Majalah LeMan telah mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada pembaca yang tersinggung. Dalam klarifikasinya di X, mereka menyatakan kartun tersebut tidak dimaksudkan untuk menggambarkan Nabi Muhammad, melainkan ingin menyoroti penderitaan seorang pria Muslim korban serangan Israel.

Namun klarifikasi itu tidak meredam kemarahan publik. Lebih dari 200 orang turun ke jalan di pusat Istanbul untuk memprotes LeMan, meski ada larangan demonstrasi dari pemerintah.

Sementara itu, sejumlah organisasi masyarakat sipil mengkritik langkah penangkapan tersebut sebagai bentuk represi terhadap kebebasan berekspresi. Mereka menilai tindakan pemerintah berlebihan dan menambah catatan buruk iklim kebebasan pers di Turki.

Dalam laporan Reporters Without Borders tahun 2024, Turki menempati posisi ke-158 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers dunia, dengan sorotan terhadap tekanan berat terhadap jurnalisme dan kebebasan berpendapat.

Pemerintah Turki menyatakan saat ini tengah dilakukan penyelidikan hukum berdasarkan pasal hasutan terhadap kebencian dan permusuhan antar kelompok.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pamer Gambar Nabi Muhammad, Begini Kabar Terkini Nasib Profesor AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular