RI Bakal Borong Minyak-LPG dari AS Sampai Rp 250 T, Ini Kata ESDM
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal rencana impor energi yakni minyak dan gas bumi (migas) ke Amerika Serikat (AS). Sejatinya, pemerintah sedang berupa menyeimbangkan perdagangan dengan AS sebagai bagian dari negosiasi tarif perdagangan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Sebagaimana diketahui, Indonesia akan meningkatkan impor migas menjadi sebesar US$ 15,5 miliar atau setara Rp 250,96 triliun (asumsi kurs Rp 16.191 per US$) dari yang sebelumnya hanya US$ 4,2 miliar atau setara Rp 68 triliun.
"Jadi untuk belanja energi kan kita menyesuaikan impor dari Amerika Serikat. Jadi kan untuk trade balance, untuk belanja energi dari Amerika sekitar US$ 4,2 miliar tahun lalu. Jadi untuk tahun ini sesuai dengan komitmen kita untuk trade balance antara Indonesia dengan Amerika, ini akan menyesuaikan dengan negosiasi," katanya ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Dengan meningkatnya alokasi impor dari AS, kata Yuliot, jangan sampai membuat tarif dagang untuk Indonesia lebih tinggi dari negara lain. Adapun, produk energi yang akan diimpor dari AS seperti minyak mentah hingga Liquefied Petroleum Gas (LPG).
"Yang pertama kan kita membutuhkan LPG, jadi untuk LPG kita juga akan meningkatkan impor dari Amerika. Kemudian crude untuk kebutuhan dalam negeri. Selama ini kan juga kita mengimpor crude, ada yang dari Amerika tetapi melalui negara lain. Jadi nanti akan diusahakan pencatatan langsung untuk impor dari Amerika," tambahnya.
Sedangkan, untuk produk bahan bakar minyak (BBM), pemerintah saat ini masih mengkaji apakah BBM perlu diimpor dari Negeri Paman Sam tersebut. Hal itu lantaran Indonesai sendiri saat ini masih berupaya untuk bisa meningkatkan produksi BBM dalam negeri.
Sayangnya, Yuliot belum bisa mengungkapkan berapa volume LPG dan minyak mentah yang akan diimpor dari negara tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah Indonesia telah membahas tawaran dagang baru yang akan disampaikan dalam negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).
Pembahasan dilakukan bersama Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Wakil Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk dan sejumlah pelaku industri serta importir kedelai dan gandum. Salah satu pelaku usaha yang hadir adalah Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Franky Welirang.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah mengenai pembelian energi dari Amerika Serikat. Rencananya, kata Airlangga, Indonesia akan mengimpor bahan bakar hingga US$ 15,5 miliar.
"Dan siang hari ini kita baru saja membahas terkait dengan apa yang dilakukan Indonesia terkait dengan offer kepada Amerika terkait dengan tarif. Jadi tadi sudah dibahas tentang rencana Indonesia mengenai pembelian energi yang totalnya bisa mencapai US$ 15,5 miliar," kata Airlangga.
(pgr/pgr)