Anggota polisi berjaga di area yang ditutup di luar pusat perbelanjaan Ratina, usai insiden penusukan yang melukai empat orang di Tampere, Finlandia, Kamis (3/7/2025). Pelaku berhasil ditangkap, dan otoritas memastikan situasi telah terkendali tanpa ancaman lanjutan bagi publik. (Lehtikuva/Saara Peltola via REUTERS)
Ceceran darah di area di luar pusat perbelanjaan Ratina masih membekas. Dalam pernyataan resmi, kepolisian menyebut tidak ada indikasi bahwa insiden ini bermotif terorisme maupun rasisme. "Menurut informasi terkini, tidak ada alasan untuk mencurigai bahwa tindakan tersebut memiliki motif teroris atau rasis," bunyi pembaruan dari pihak kepolisian. (Lehtikuva/Saara Peltola via REUTERS)
Belum ada rincian lebih lanjut terkait identitas korban maupun tingkat keparahan luka mereka. Namun, harian Ilta-Sanomat melaporkan bahwa warga sekitar terlihat memberikan pertolongan pertama kepada dua orang yang tergeletak di jalan sebelum polisi tiba di lokasi. (Lehtikuva/Saara Peltola via REUTERS)
Tersangka penyerangan disebut sebagai pria warga negara Finlandia berusia sekitar dua puluhan. Insiden ini menyebabkan kemacetan parah di pusat kota Tampere, yang terletak sekitar 180 kilometer di utara Helsinki. (Lehtikuva/Saara Peltola via REUTERS)
Situasi di pusat perbelanjaan Ratina kini terlihat kembali kondusif, dengan sejumlah pelanggan masih tampak beraktivitas seperti biasa. Finlandia sendiri sebelumnya pernah dilanda insiden kekerasan serupa. Pada Mei lalu, tiga murid terluka dalam serangan di sebuah sekolah di wilayah selatan, sementara setahun sebelumnya, seorang bocah 12 tahun menembak mati seorang siswa dan melukai dua lainnya di kota Vantaa, setelah mengaku menjadi korban perundungan. (Lehtikuva/Saara Peltola via REUTERS)
