DPR Panggil Sri Mulyani Cs Malam-Malam, Ada Apa?

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
03 July 2025 20:07
Komisi XI DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua DK OJK. Dengan acara Pembahasan Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN Tahun 2026. Kamis (3/7/2025). (Tangkapan layar TV Parlemen)
Foto: Komisi XI DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua DK OJK. Dengan acara Pembahasan Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN Tahun 2026. Kamis (3/7/2025). (Tangkapan layar TV Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XI DPR memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar malam ini, Selasa (3/7/2025).

Komisi XI dengan mitra kerja nya itu menggelar rapat untuk membahas asumsi makro anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2026. Rapat dimulai sekitar pukul 19.53 WIB setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Cs memasuki ruang rapat.

"Agenda rapat yaitu pengantar asumsi dasar ekonomi makro APBN 2026 kemudian pembentukan panja dan ini prosedur seperti biasa," kata Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun saat membuka rapat.

Asumsi makro, yang digunakan dalam RAPBN 2026 desainnya untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 ialah di rentang 5,2%-5,8%, inflasi 1,5%-3,5%, yield SBN tenor 10 tahun 6,6-7,2%, nilai tukar rupiah Rp 16.500-16.900 per dolar AS, hingga harga minyak mentah Indonesia atau ICP US$ 60-80 dolar per barel.

Sementara itu, untuk lifting minyak 600 ribu-605 ribu, lifting gas 953 ribu-1,17 juta setara minyak per hari, tingkat kemiskinan 6,5-7,5% pada 2026, tingkat pengangguran diperkirakan akan berada di kisaran 4,5-5%, dan rasio gini 0,379-0,382.

Adapun untuk desain APBN 2026, rancangannya ialah defisit yang batas bawahnya 2,48% dan batas atas 2,53% terhadap produk domestik bruto atau PDB, pendapatan negara 11,71% sampai dengan 12,22%, serta belanja negara yang dirancang di kisaran 14,19% hingga 14,75% terhadap PDB.

Detail untuk komponen penerimaan negara ialah penerimaan pajak yang targetnya akan ada di kisaran 8,9%-9,24% PDB, kepabeanan dan cukai 1,18%-1,21% terhadap PDB, penerimaan negara bukan pajak atau PNBP 1,63%-1,76%, serta hibah 0,002%-0,003% dari PDB.

Sedangkan, untuk detail belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat yang rentang desainnya 11,41% sampai dengan 11,86%, dan transfer ke daerah 2,78% sampai 2,89%. Sementara itu, keseimbangan primer defisitnya akan berada si rentang 0,18% sampai 0,22%, serta pembiayaan 2,48%-2,53%.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Panggil Sri Mulyani, Pemangkasan Anggaran Segera Difinalisasi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular