
Prabowo & Pengeran Saudi Blak-blakan Bicara 'Krisis' Negara Arab

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menghasilkan banyak kesepakatan, salah satunya mengenai konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah.
Dalam kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi tersebut, Prabowo dan MBS menyerukan aksi nyata komunitas internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Palestina, Yaman, Suriah, dan Sudan.
"Kedua negara menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat koordinasi demi menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan," bunyi pernyataan resmi yang dirilis Istana, seperti dilaporkan Saudi Press Agency pada Kamis (3/7/2035).
Seruan Tegas untuk Gaza
Mengenai Palestina, Indonesia dan Arab Saudi menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana kemanusiaan di Gaza. Keduanya mengutuk blokade Israel dan penggunaan kelaparan sebagai senjata, serta menolak keras upaya pemindahan paksa warga Palestina.
"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera bertindak menghentikan agresi Israel dan menegakkan hukum internasional," ujar keduanya dalam keterangan tertulis.
Kedua negara menegaskan bahwa perdamaian hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Indonesia juga memuji peran aktif Arab Saudi dalam mendorong pelaksanaan solusi dua negara, termasuk melalui Aliansi Global dan Konferensi Internasional Tingkat Tinggi yang diprakarsainya.
Selain itu, keduanya pihak juga menekankan perlunya mengizinkan organisasi kemanusiaan internasional untuk memainkan peran mereka dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan pemulihan bagi rakyat Palestina, termasuk organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dan untuk mendukung upaya mereka dalam hal ini.
Dukungan untuk Yaman
Terkait konflik di Yaman, Indonesia dan Arab Saudi menegaskan pentingnya solusi politik yang inklusif dan menjaga keutuhan negara tersebut. Indonesia menyambut baik inisiatif Kerajaan dalam mendorong dialog dan memberikan bantuan kemanusiaan serta ekonomi.
"Kami mendukung penuh upaya penyelesaian damai dan menghargai kontribusi Arab Saudi dalam memfasilitasi rekonsiliasi di Yaman," ungkap keduanya.
Kedua negara juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas di Laut Merah dan menjamin kebebasan navigasi demi kepentingan global.
Selain itu, pihak Indonesia memuji upaya dan inisiatif Kerajaan yang bertujuan untuk mendorong dialog dan rekonsiliasi di antara pihak-pihak Yaman, dan perannya dalam menyediakan dan memfasilitasi akses bantuan kemanusiaan di seluruh wilayah Yaman, serta perannya dalam menyediakan dukungan ekonomi dan proyek-proyek pembangunan di Yaman.
Penolakan Intervensi di Suriah
Indonesia dan Arab Saudi menyepakati pentingnya menghormati kedaulatan Suriah dan menolak segala bentuk intervensi asing.
Mereka menyambut baik pencabutan sebagian sanksi terhadap Suriah oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa sebagai langkah positif menuju rekonstruksi dan pemulangan pengungsi.
Indonesia juga mengecam serangan berulang Israel terhadap wilayah Suriah dan mendukung segala upaya untuk menciptakan stabilitas di negara tersebut.
Dorongan Dialog di Sudan
Mengenai konflik di Sudan, kedua negara menekankan pentingnya keberlanjutan Forum Jeddah sebagai sarana negosiasi damai dan gencatan senjata. Tujuannya adalah mengakhiri krisis, melindungi rakyat Sudan, dan menjaga integritas nasional.
"Kami mendukung proses damai yang dipimpin kawasan untuk menyelamatkan Sudan dari kehancuran lebih lanjut," demikian pernyataan bersama tersebut.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arab Saudi Jadi 'Kunci' Perang Rusia-Ukraina Tamat, Trump 'Buang' NATO