Internasional

Trump Tak Suka Kebijakan Wali Kota Muslim Ini, Ancam Mau Ditangkap!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 02/07/2025 21:40 WIB
Foto: REUTERS/Yves Herman

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemenangan Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Demokrat untuk Wali Kota New York City mengguncang panggung politik nasional. Belum juga resmi berkampanye untuk pemilihan umum November, Mamdani langsung mendapat ancaman penangkapan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.


Mamdani, anggota Majelis Negara Bagian New York berusia 33 tahun dan seorang sosialis demokrat, dinyatakan menang dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat pada Selasa (24/6/2025). Meski tidak langsung menang suara mayoritas di putaran pertama, ia berada di posisi unggul dengan 56% suara dibandingkan 44% milik Andrew Cuomo.


"Ini hanyalah awal dari koalisi kami yang terus berkembang untuk menjadikan Kota New York terjangkau," ujar Mamdani melalui platform X sesaat setelah hasil diumumkan, seperti dikutip CNN. "Dan kita akan melakukannya bersama-sama."



Kemenangannya yang tak terduga menjadikannya calon terdepan untuk memenangkan pemilu wali kota pada November mendatang, di tengah respons panas dari lawan-lawan politiknya.


Trump, saat kunjungan ke fasilitas penahanan migran di Florida Everglades, langsung menanggapi hasil pemilu dengan ancaman. "Jika Mamdani mengganggu ICE, dia akan ditangkap," kata Trump. Ia juga secara keliru menyebut Mamdani "berada di negara ini secara ilegal."


Trump menyebut Mamdani sebagai "komunis" dan menuduhnya mengancam keamanan nasional. "Kita tidak membutuhkan komunis di negara ini. Tapi jika kita memilikinya, saya akan awasi dengan sangat hati-hati," katanya.


Mamdani yang lahir di Uganda dan menjadi warga negara AS melalui naturalisasi, menanggapi ancaman Trump dengan tegas.


"Trump mengancam saya bukan karena saya melanggar hukum, tapi karena saya menolak membiarkan ICE meneror kota kita," kata Mamdani dalam pernyataan tertulis. "Ini bukan hanya serangan terhadap saya, tapi terhadap demokrasi kita."


Ia berkomitmen untuk mempertahankan status New York sebagai kota suaka dan menolak keterlibatan aparat federal dalam menangkap migran tak berdokumen.


Sementara itu, Trump memberikan dukungan kepada Wali Kota petahana Eric Adams yang kini mencalonkan diri sebagai kandidat independen. "Anda punya kandidat independen yang bagus, Wali Kota Adams, yang merupakan orang sangat baik," ujarnya.


Adams, yang sebelumnya menghadapi dakwaan federal terkait korupsi, yang kemudian dibatalkan, menghindari kritik langsung terhadap Trump. Namun ia menyampaikan peringatan kepada semua kandidat agar tidak ikut campur dengan kewenangan federal.


Pujian Trump terhadap Adams disebut Mamdani sebagai hal yang "tidak mengejutkan", namun menegaskan bahwa masa jabatan Adams harus diakhiri. "Itulah sebabnya kami siap untuk perubahan sejati di Balai Kota," tandasnya.


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kebijakan Imigrasi Trump Didemo Besar-besaran,