Internasional

Pabrik Kimia Meledak dan Terbakar, Sedikitnya 39 Orang Tewas

luc, CNBC Indonesia
02 July 2025 06:10
EDITORS NOTE: Graphic content / Police and hospital staff hand over the deceased body to the victim's family following a post-mortem at a hospital for those who died in the blast at Sigachi Industries, a day after an explosion in Sangareddy, some 50 km from Hyderabad in India's southern Telangana state, on July 1, 2025. The death toll from a powerful explosion at an Indian chemical factory has risen to 36, as search and rescue operations continued for a second day on July 1, officials said. (Photo by Noah SEELAM / AFP)
Foto: AFP/NOAH SEELAM

Jakarta, CNBC Indonesia - Tragedi maut melanda India selatan setelah sebuah ledakan hebat disusul kebakaran menghancurkan pabrik kimia milik Sigachi Industries di negara bagian Telangana, Senin (30/6/2025). Sedikitnya 39 orang dilaporkan tewas, sementara 34 lainnya luka-luka.

Insiden yang terjadi di fasilitas perusahaan pemasok bahan farmasi itu telah memaksa penghentian operasi selama 90 hari. Pemerintah negara bagian Telangana juga telah membentuk tim investigasi khusus beranggotakan lima orang untuk menyelidiki penyebab ledakan, yang hingga kini masih belum diumumkan secara resmi oleh pihak perusahaan.

"Kami masih membersihkan puing-puing. Bangunan pabrik runtuh total," kata GV Narayana Rao, Direktur Layanan Tanggap Kebakaran dan Bencana Telangana, kepada Reuters, dikutip Rabu (2/7/2025).

"Setelah seluruh puing dibersihkan, barulah kami bisa menilai apakah masih ada jenazah tertinggal di bawah reruntuhan atau tidak."

Menurut otoritas kepolisian, lebih dari 140 orang sedang bekerja di dalam pabrik saat ledakan terjadi. Dari total korban jiwa, 25 di antaranya belum berhasil diidentifikasi, ungkap pejabat administrasi distrik, P. Pravinya.

Salah satu pekerja selamat, Chandan Gound (32), menuturkan bahwa dirinya lolos dari maut karena kebetulan sedang berada di luar ruangan untuk menggunakan kamar mandi.

"Saya mendengar suara ledakan keras, seperti bom. Saat saya keluar, saya melihat api besar. Sebagian api juga menyebar ke arah saya. Saya langsung lompat pagar dan kabur," ujarnya melalui sambungan telepon kepada Reuters.

"Banyak orang berhasil keluar, tapi juga banyak yang terjebak di dalam dan tidak sempat menyelamatkan diri," tambahnya.

Sigachi Industries diketahui memproduksi microcrystalline cellulose (MCC) - bahan penting dalam industri farmasi karena sifatnya yang dapat mengikat, memadat, serta mempercepat pelepasan obat dalam tubuh.

MCC juga digunakan dalam produk makanan untuk mencegah penggumpalan, menjaga tekstur pada kosmetik, dan sebagai pengganti lemak dalam makanan rendah kalori.

Fasilitas yang hancur di Telangana itu menyumbang lebih dari seperempat kapasitas produksi tahunan perusahaan yang mencapai 21.700 juta metrik ton. Produk MCC dari Sigachi diekspor ke berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat hingga Australia, dan digunakan di sektor farmasi, makanan, kosmetik, hingga bahan kimia khusus.

Akibat insiden tersebut, saham Sigachi anjlok sekitar 8% pada Selasa, mencatatkan penurunan dua hari terbesar sepanjang sejarah perusahaan.

Sigachi mengonfirmasi bahwa pabrik mereka mengalami kerusakan berat pada peralatan dan struktur bangunan, dan menyatakan fasilitas tersebut akan dihentikan operasionalnya selama 90 hari sejak Senin.

Pihak perusahaan menyebut pabrik tersebut telah diasuransikan secara penuh dan kini sedang memulai proses klaim.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ledakan Besar Hancurkan Toko China, 4 Orang Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular