Batu Bara Masih Mendominasi Sumber Energi RI, Ini Bukti Terbarunya
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa sumber energi batu bara masih mendominasi bauran energi di Indonesia. Sekalipun, pemerintah tengah berupaya untuk menggenjot transisi menuju ke Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu memaparkan bahwa porsi batu bara dalam bauran energi pembangkit listrik nasional pada 2024 mencapai 68,18% dari total produksi listrik nasional sebesar 408,4 TWh.
Sementara itu, EBT hanya menyumbang 12,06%, disusul gas sebesar 16,26%, dan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 3,50%. Angka ini berasal dari produksi listrik PLN, produsen listrik swasta (IPP), Wilayah Usaha (Wilus), dan IUPTLS.
"Di tahun 2024 ini ada EBT-nya sendiri ini mungkin jadi patokan. Dia sekitar 12,06% di akhir tahun lalu Pak, 2024. Kemudian yang berbasis batu bara kita 68,18%. BBM-nya 3,50%. Berbasis gas 16,26%. Secara nasional untuk memproduksi 408,4 TWh," papar Jisman dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Senin (30/6/2025).
Kemudian pada tahun 2025, sesuai Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) porsi EBT pada 2025 ditargetkan naik menjadi 15,9%. Namun demikian, hingga Mei 2025, realisasinya baru mencapai 13,21% dengan proyeksi hingga akhir tahun mencapai 13,59%. Adapun hingga akhir 2025, porsi batu bara diperkirakan mencapai 67,44%.
"Untuk tahun 2026-2034, ini sudah ada pakem-pakemnya. Kemudian di RUKN, 15,9% di 2025. Kemudian di 2026, 16,4%. Kemudian 2030, 21%. 2031, 23,9%. 2032, 26%. 2034, 29,4%," katanya.
Menurut Jisman guna mendukung target tersebut, pemerintah merencanakan berbagai langkah. Mulai dari percepatan pembangunan pembangkit EBT dalam RUPTL hingga pemanfaatan co-firing biomassa di PLTU.
"Di 2031, jika kita bisa berhasil membangun pembangkit sesuai dengan RUPTL yang sudah kita rencanakan, maka PLN bisa melebihi angka bauran energi yang ditargetkan di RUKN mulai 2031. Lanjut ke 2032, 2033 juga lebih. Dan di 2034, ujung dari RUPTL itu, kita harapkan bauran energi dari PLN itu sudah 34,3% melebihi dari target EBT di RUKN 29,4%," katanya.
(wia)