Rusia Respons Gencatan Senjata Israel-Iran yang Diumumkan Trump
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia memberi respons pada gencatan senjata Israel dan Iran yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kremlin mengatakan akan menyambut baik gencatan senjata tersebut.
"Jika gencatan senjata memang telah tercapai, ini hanya dapat disambut baik," kata juru bicara utama Dmitry Peskov kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa Moskow berharap "ini akan menjadi gencatan senjata yang berkelanjutan", dikutip dari Moskow Times, Rabu (25/6/2025).
Perlu diketahui Trump mengumumkan perdamaian sementara itu Senin sore waktu AS atau Selasa subuh hari waktu RI. Namun beberapa saat setelahnya saling serang masih terjadi antar kedua negara.
Baik Israel maupun Iran saling menuduh melanggar gencatan senjata yang diusulkan dengan serangan udara baru. Setelah ledakan di Israel utara, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz memerintahkan militer untuk melanjutkan serangan terhadap target-target Iran.
Trump pun murka dan menyebut kedua negara melanggar gencatan senjata. Kepada wartawan ia mengecam Israel dan Iran, namun memberi penekanan bahwa dirinya lebih kecewa dengan pelanggaran negeri Netanyahu.
"Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan," ujarnya.
"JANGAN JATUHKAN BOM-BOM ITU. JIKA ANDA MELAKUKANNYA, ITU ADALAH PELANGGARAN BESAR. BAWA PILOT KALIAN PULANG, SEKARANG!"," kecamnya ke Israel.
Bantuan Rusia ke Iran
Rusia, pendukung utama Iran, telah menyuarakan dukungan untuk de-eskalasi tetapi tidak menawarkan bantuan langsung bahkan setelah pasukan AS menyerang situs nuklir Iran selama akhir pekan. Ketika ditanya apakah Moskow hanya menawarkan dukungan simbolis kepada Teheran, Peskov menolak.
"Banyak yang ingin mengobarkan api dan merusak kemitraan antara Moskow dan Teheran," katanya.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin tidak mengungkapkan langkah-langkah dukungan baru selama pertemuan pada Senin dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang melakukan perjalanan ke Moskow sehari setelah serangan AS. Putin mengecam serangan terhadap Iran sebagai "tidak beralasan" dan "tidak dapat dibenarkan," tanpa menyebut nama Amerika Serikat, dan mengatakan Rusia "berupaya membantu rakyat Iran," tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Tidak Memberi Tahu Rusia
Peskov mengatakan Araghchi tidak memberi tahu Putin tentang serangan rudal balasan Iran terhadap Pangkalan Udara Al Udeid AS di Qatar pada hari Senin. Serangan itu tidak menimbulkan korban, dan Trump mengklaim Iran telah memberikan peringatan dini.
Ia menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan tingkat kerusakan pada situs nuklir Fordo, Isfahan, dan Natanz milik Iran. Ketiganya menjadi sasaran serangan AS pada Sabtu malam.
Putin Bertemu Raja Bahrain
Sementara itu, Putin berbicara dengan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa pada hari Selasa. Kedua pemimpin menyerukan upaya untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
(sef/sef)