Internasional

Ada Apa China? Bank Sentral Pangkas Suku Bunga, Terendah dalam Sejarah

sef, CNBC Indonesia
20 May 2025 12:00
FILE- The Chinese flag flies at a plaza near the Potala Palace in Lhasa in western China's Tibet Autonomous Region, June 1, 2021, as seen during a government organized visit for foreign journalists. (AP Photo/Mark Schiefelbein, File)
Foto: AP/Mark Schiefelbein

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral China membuat kebijakan mengejutkan, Selasa (20/5/2025). Regulator moneter Tirai Bambu itu memangkas dua suku bunga acuan ke posisi terendah sepanjang sejarah.

Bank Rakyat China (PBoC) mengatakan bahwa Suku Bunga Pinjaman Utama (LPR) satu tahun, akan dipotong dari 3,1% menjadi 3,0%. Ini menjadi patokan untuk suku bunga paling menguntungkan yang dapat ditawarkan pemberi pinjaman kepada bisnis dan rumah tangga.

Sementara LPR lima tahun, dipotong dari 3,6% menjadi 3,5%. Ini menjadi patokan untuk pinjaman hipotek.

Kedua suku bunga terakhir dipotong pada bulan Oktober. Kala itu pemangkasan juga dilakukan ke rekor terendah saat itu.

"Pemotongan suku bunga akan mengurangi pembayaran bunga atas pinjaman yang ada, mengurangi tekanan pada perusahaan yang berutang. Ini juga akan mengurangi harga pinjaman baru," kata Ekonom Capital Economics, Zichun Huang, mengatakan dalam sebuah catatan.

"Tetapi pemotongan suku bunga yang sederhana saja tidak mungkin secara signifikan meningkatkan permintaan pinjaman atau aktivitas ekonomi yang lebih luas," jelasnya.

"Pengurangan hari ini... mungkin tidak akan menjadi yang terakhir tahun ini."

China sendiri kini tengah berjuang untuk menstimulasi ekonominya di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Kedua negara terlibat perang dagang dengan kenaikan tarif impor masing-masing, meski minggu lalu sepakat untuk memangkasnya selama 90 hari.

Kemerosotan hubungan dagang terjadi saat China menghadapi hambatan terus-menerus karena kemerosotan belanja domestik, krisis utang yang berkepanjangan di sektor properti, dan pengangguran kaum muda yang tinggi. China menetapkan target pertumbuhan PDB tahunan sekitar 5% untuk tahun 2025.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muncul Tanda Ekonomi India Mulai Slow, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular