Pertamina Siap Tekan Emisi di Ladang Minyak, Begini Caranya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
22 April 2025 16:40
Siasat Pertamina Hulu Energi Hadapi Era
Foto: Siasat Pertamina Hulu Energi Hadapi Era "Drill, Baby, Drill" Trump (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui subholding upstream PT Pertamina Hulu Energi berkomitmen untuk terus mengurangi sumbangan emisi karbon salah satunya dengan carbon capture and storage (CCS) dan carbon capture utilization and storage (CCUS).

Direktur Keuangan dan Investasi PHE Dannif Danusaputro mengatakan bahwa pihaknya menilai selain bisa mengurangi sumbangan emisi karbon, CCS dan CCUS juga dinilai sebagai potensi bisnis baru perusahaan.

"Kita sangat excited sekali karena memang Pertamina memiliki banyak potensi storage dan juga bisa menggunakan CCUS untuk meningkatkan produksi kita. sehingga kita bisa meningkatkan produksi minyak dengan menggunakan low carbon solution dan juga kita menciptakan bisnis baru melalui carbon capture and storage," jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (22/4/2025).

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa potensi bisnis baru tersebut memiliki multi efek yang bermanfaat bagi perusahaan. Hal itu juga dinilai sejalan dengan program transisi energi dunia namun dengan tetap bisa mempertahankan penggunaan energi fosil dari minyak dan gas.

"Salah satu caranya adalah dengan melakukan carbon sequestration dimana kita menangkap carbon dan juga melakukan sequestration untuk di ladang-ladang yang kita miliki," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 570 giga ton.

Detailnya, sebesar 577,62 gigaton CO2 tersebar di 20 lokasi dengan dua sumber yakni dari reservoir migas yang habis dan akuifer garam.

Berikut daftar potensi penyimpanan CO2 di dalam negeri berdasarkan catatan Ditjen Migas Kementerian ESDM:

1. North East Java: 100.83 Giga Ton

2. Tarakan: 91,92 Giga Ton

3. North Sumatera: 53,34 Giga Ton

4. Makassar Strait: 50,70 Giga Ton

5. Central Sumatera: 43,54 Giga Ton

6. Kutai: 43,00 Giga Ton

7. Banggai: 40,31 Giga Ton

8. South Sumatera: 39,69 Giga Ton

9. Kendeng: 30,64 Giga Ton

10. West Natuna: 13,15 Giga Ton

11. Barito: 12,05 Giga Ton

12. Seram: 11,58 Giga Ton

13. Pasir: 10,36 Giga Ton

14. Salawati: 8,75 Giga Ton

15. West Java: 7,22 Giga Ton

16. Sunda Asri: 6,52 Giga Ton

17. Sengkang: 4,31 Giga Ton

18. Bintuni: 2,13 Giga Ton

19. North Serayu: 1,55 Giga Ton

20. Bawean: 1,16 Giga Ton


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PHE Incar Bisnis Baru, Bisa Nambah Pendapatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular