Internasional

11 Fakta RI Korban Perang Dagang Trump, AS Buka Suara-Senjata Prabowo

sef, CNBC Indonesia
04 April 2025 06:00
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif tentang tarif, di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 2 April 2025.
Foto: Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif tentang tarif, di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 2 April 2025. (REUTERS/Leah Millis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menjadi salah satu negara yang dikenai tarif impor tinggi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pengumuman terbaru 2 April kemarin. Bahkan RI dikenai "hukuman" sebesar 32%.

Hal ini diumumkan seiring dengan konferensi pers Trump terkait tarif timbal balik AS (resiprokal), ke negara-negara yang dianggap memberi bea masuk tinggi ke barang Paman Sam. Tarif ini di luar tarif dasar yang diketok Trump di hari yang sama 10%.

Lalu apa saja sebenarnya faktanya? Apa kata pemerintah AS soal Indonesia dan bagaimana langkah pemerintah Prabowo?

Berikut sembilan fakta, dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (4/4/2025).

1.Tarif Resiprokal Trump

Tarif tersebut merupakan tarif resiprokal Trump. Ini merujuk ke neraca perdagangan AS di mana negara yang surplus akan dikenakan tarif.

"Tarif timbal balik merupakan respons terhadap bea masuk dan hambatan non-tarif lainnya yang dikenakan pada barang-barang AS," kata Trump.

2.RI Jadi Korban

Indonesia pun resmi menjadi korban perang dagang Trump. Dalam pengumuman sama, nama Indonesia masuk di antara negara-negara yang mendapat bea masuk tinggi selain 10%, bahkan dikenai tarif 32%.

"Indonesia, Malaysia, Kamboja... Oh coba lihat Kamboja 98%, kita akan membawanya ke 49%. Mereka mengambil keuntungan dari Amerika Serikat," ujar Trump.

Belum tahu berapa persen total tarif yang akan dikenakan secara resmi. Namun dalam hitung-hitungan kasar, tarif yang dikenakan bisa mencapai 42%.

3.Penyebab RI Jadi Korban Trump

Jika dilihat dari perdagangan AS, neraca perdagangan Paman Sam dengan Indonesia saat ini negatif (defisit), artinya nilai impor AS dari RI lebih besar daripada nilai ekspor AS ke RI. Dari data Gedung Putih, nilainya minus US$ 18 miliar.

Berikut grafis-nya mengutip Reuters.

Trading AS. (Reuters/US Cencus Bureau/P. Thai Larsen)Foto: Trading AS. (Reuters/US Cencus Bureau/P. Thai Larsen)
Trading AS. (Reuters/US Cencus Bureau/P. Thai Larsen)

Selain itu, dari data tarif resiprokal yang diumumkan Trump, terlihat bahwa RI menerapkan tarif impor 64% ke barang AS. Namun ini juga termasuk "manipulasi mata uang" dan apa yang disebut Trump "trade barrier".

Meski begitu, merujuk data Kementerian Perdagangan RI, Indonesia surplus perdagangan sebesar US$ 14,34 miliar pada Januari-Desember 2024. Defisit tersebut menempatkan Indonesia di peringkat ke-15 dalam daftar negara dengan defisit perdagangan terbesar bagi Negeri Paman Sam.

AS adalah surga ekspor untuk produk tekstil dan rajutan. Selama puluhan tahun, AS menjadi pasar utama produk jersey, rajutan, hingga sepatu.

Nilai ekspor minyak sawit juga melonjak dalam lima tahun terakhir. Produk lain yang diekspor dalam jumlah besar adalah udang dan ikan serta peralatan elektrik.

4.Kapan Berlaku

Seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan tarif 10% akan berlaku Sabtu, 5 April. Hukuman yang lebih tinggi lain, berlaku 9 April dan dikenakan ke 90% negara secara keseluruhan.

Hal sama juga dimuat AFP. Tarif baru Trump yang luas terhadap mitra dagang AS akan dimulai akhir pekan ini, dengan tarif yang lebih tinggi terhadap "pelanggar terburuk" akan mulai berlaku minggu depan.

"Gedung Putih mengatakan kepada wartawan bahwa tarif dasar 10% akan dimulai pada 12:01 dini hari pada 5 April, sementara tarif yang lebih tinggi terhadap berbagai mitra akan dimulai dari 12:01 dini hari pada 9 April," tulis laman itu.


Halaman 2>>> Ada Barang yang Bebas Tarif

5.Barang Tertentu Bebas Tarif?

Meski demikian, namun tarif timbal balik tidak berlaku untuk barang-barang tertentu. Menurut lembar fakta Gedung Putih hal ini antara lain tembaga, farmasi, semikonduktor, kayu, emas, energi dan "mineral tertentu" yang tidak tersedia di AS.

6.Harga Emas Rekor Sepanjang Sejarah

Sementara itu harga emas kembali membuat rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan semakin mendekati level US$3.200/troy ons Rabu. Dilansir dari Refinitiv, harga emas dunia mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan 0,74% di angka US$3.133 /troy ons.

Ini mematahkan rekor sebelumnya di US$ 3.123,05 yang dicatat pada Senin kemarin. Kamis pagi, harga emas dunia kembali naik sebesar 0,83% ke angka US$3.159/troy ons.

7.Negara Lain yang Kena

Tak hanya RI, ada total 160-an negara dan kawasan yang dikenai tarif impor Trump. Mulai hanya 10% hingga 50%.

Tarif impor ke China akan diberlakukan 34%, Uni Eropa 20%, Korea Selatan (Korsel) 25%, Jepang (24%), dan Taiwan (32%). Tetangga RI di ASEAN seperti Vietnam dikenai tarif tertinggi hingga 46%, . Thailand 36%, Malaysia 24%, Singapura 10% dan Filipina 17%.

Berikut datanya:

Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)Foto: Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)


Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)Foto: Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)

Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)Foto: Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)Foto: Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)Foto: Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)


Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)Foto: Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)Foto: Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)
Daftar kenakan tarif baru Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/whitehouse)

Hal 3>>> Dampak ke RI, Kata AS dan Senjata Prabowo

8.Dampak ke RI?

Ekonom INDEF Eisha Maghfiruha Rachbini menjelaskan penerapan tarif pada produk-produk ekspor Indonesia ke AS, akan berdampak secara langsung. Tarif tersebut akan berdampak pada penurunan ekspor Indonesia ke AS secara signifikan, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan, seperti minyak kelapa sawit, karet, perikanan.

"Secara teori, dengan adanya penerapan tarif, maka akan terjadi trade diversion dari pasar yang berbiaya rendah ke pasar yang berbiaya tinggi. Sehingga akan berdampak pada biaya yang tinggi bagi pelaku ekspor untuk komoditas unggulan dan melambatnya produksi, dan lapangan pekerjaan," ungkap Eisha dalam keterangan resminya.

Ia pun berpendapat bahwa pemerintah perlu melakukan negosiasi perdagangan dengan AS dengan segera agar dapat meminimalkan dampak tarif bagi produk ekspor Indonesia ke AS. Kekuatan negosiasi diplomatik menjadi sangat krusial, dalam memitigasi dampak dari perang dagang dengan AS.

"Pemerintah perlu mengoptimalkan perjanjian dagang secara bilateral dan multilateral, CEPA, serta inisiasi perjanjian Kerjasama dengan negara non-tradisional untuk mendorong ekspor produk terdampak, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan, seperti minyak kelapa sawit, karet, perikanan. Sehingga, pelaku ekspor dan industri terdampak dapat mengalihkan pasar ekspor," ujarnya.

Tak hanya itu, kebijakan insentif keuangan, subsidi, dan keringanan pajak juga perlu dilakukan oleh pemerintah. Ini agar dapat membantu bisnis mengatasi peningkatan biaya dan pengurangan permintaan akibat dampak tarif dan perang dagang AS.

"Selain itu, investasi dalam kemajuan teknologi dan inovasi, peningkatan keterampilan tenaga kerja juga diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, sebagai upaya dalam jangka panjang," ujarnya.

Ekonom yang merupakan Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menambahkan industri yang bisa terdampak langsung oleh kebijakan Trump itu mulai dari industri elektronik, otomotif, hingga pakaian jadi. Menurutnya resesi mungkin bisa terjadi.

"Bisa picu resesi ekonomi Indonesia di kuartal IV-2025," tuturnya.

9. Kata Pengusaha

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Widjaja Kamdani menyebut daya saing Indonesia akan berkurang. kebijakan Trump ini bisa memukul sektor industri berbasis ekspor.

"Tentu kenaikan tarif ini akan berdampak pada struktur biaya produksi dan daya saing. Terutama kebijakan ini akan berdampak langsung pada daya saing produk ekspor nasional, terutama sektor-sektor yang selama ini bergantung pada pasar AS, seperti tekstil, alas kaki, furnitur, elektronik, batubara, olahan nikel, dan produk agribisnis," ungkap Shinta kepada CNBC Indonesia.

Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Pahala Mansury menyebut Indonesia sebenarnya tidak memiliki neraca perdagangan yang begitu besar dibandingkan dengan negara lain. Pahala pun menekankan pentingnya negosiasi ulang agar Indonesia mendapatkan tarif perdagangan yang lebih adil.

"Indonesia sebenarnya adalah negara dengan neraca perdagangan positif nomor 15, jadi sebenarnya tidak begitu besar dibandingkan dengan negara-negara lainnya," kata Pahala kepada CNBC Indonesia.

"Kita berharap bahwa segera bisa dinegosiasikan kembali, berdasarkan review yang dilakukan oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sebenarnya tarif Indonesia sudah cukup rendah. Mungkin perlu dipahami lebih lanjut dasar perhitungan tarif 64% yang disampaikan oleh pemerintah AS itu dasarnya apa? Karena hitung-hitungan Kadin dan DEN jauh lebih rendah dari angka tersebut," jelasnya.

10.Dubes AS Buka Suara


Kedutaan Besar dan Konsulat AS Di Indonesia membeberkan alasan diberlakukan tarif tersebut. Dijelaskan bahwa AS mengupayakan timbal balik untuk membangun kembali ekonomi dan memulihkan keamanan nasional dan ekonomi.

"Hari ini, Presiden Donald J. Trump menyatakan bahwa perdagangan luar negeri dan praktik ekonomi telah menciptakan keadaan darurat nasional, dan mengeluarkan perintah untuk mendorong diberlakukannya tarif responsif untuk memperkuat posisi ekonomi internasional Amerika Serikat dan melindungi pekerja Amerika," tulis lembar fakta pada laman Kedutaan Besar AS di Indonesia.

Dikatakan bahwa sang Presiden menyebut ini sebagai "Kondisi Darurat" di AS. Defisit perdagangan barang cukup besar dan terus terjadi tiap tahun, sehingga menyebabkan melemahkanya basis manufaktur negeri Paman Sam.

Menurut Trump, adanya defisit perdagangan yang terus menerus itu disebabkan oleh tidak adanya timbal balik dalam hubungan perdagangan. Serta adanya kebijakan lain yang merugikan seperti manipulasi mata uang dan pajak pertambahan nilai yang terlalu tinggi yang dilakukan oleh negara lain.

Trump menggunakan kewenangannya yang berada di bawah International Emergency Economic Powers Act of 1977 (IEEPA) untuk mengatasi keadaan darurat nasional di AS.

Dengan menggunakan kewenangan IEEPA, Trump memberlakukan tarif 10% untuk semua negara, yang berlaku pada 5 April dan tarif lebih tinggi di 9 April 2025.

"Tarif ini akan tetap berlaku hingga Presiden Trump memutuskan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh defisit perdagangan dan perlakuan non-timbal balik yang mendasarinya telah terpenuhi, diselesaikan, atau dikurangi," tulis keterangan itu.

11.Senjata Prabowo

Sementara itu, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengklaim sudah menyiapkan strategi menangkal dampak kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor. Menurut Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno ada tiga "Gebrakan besar" yang sudah dilakukan jauh hari untuk menghadapi gejolak.

Noudhy menjelaskan Presiden bahkan sudah merancang berbagai kebijakan strategis itu sejak hari pertama dilantik. Ia mengatakan bahwa ketiga kebijakan ini bersinergi mampu membawa Indonesia tetap tumbuh dan berkembang meskipun dalam situasi disrupsi ekonomi global.

"Dalam menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif baru Amerika Serikat, Presiden Prabowo menunjukkan ketajaman melihat dinamika geopolitik. Pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan perdagangan global menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia," kata Noudhy, dalam keterangan resmi.

Kebijakan itu antara lain:

a.Perluasan Mitra Dagang

Noudhy menjelaskan bergabungnya Indonesia dalam aliansi ekonomi BRICS memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional. Menurutnya, keanggotaan Indonesia di BRICS memperkuat berbagai perjanjian dagang multilateral.

Indonesia telah menandatangani perjanjian seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN dan Australia, RRT, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru, yang mencakup 27% perdagangan global, serta aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang mencakup 64% perdagangan global. Termasuk beberapa perjanjian dagang lainnya CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.

Selain berbagai perjanjian dagang multilateral, Indonesia juga memiliki perjanjian dagang bilateral dengan Korea, Jepang, Australia, Pakistan, Uni Emirat Arab, Iran, Chile, dan berbagai negara lainnya.

b.Percepatan Hilirisasi Sumber Daya Alam

Menurut Noudhy, pemerintahan Prabowo memprioritaskan kebijakan hilirisasi. Salah satu contoh sukses adalah komoditas nikel. Selain itu Prabowo juga telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara yang diklaim untuk mempercepat hilirisasi Sumber Daya Alam strategis.

"BPI Danantara akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor-sektor utama seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan," katanya.

c.Penguatan Konsumsi Dalam Negeri

Menurut Noudhy Program Makan Bergizi Gratis dan pendirian 80.000 koperasi desa merah putih bertujuan meningkatkan konsumsi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor, serta memperkuat perekonomian domestik. Diharapkan dari program itu dapat mendongkrak konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 54% dari PDB Indonesia.

"Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian," kata Noudhy.

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular