Bangun Pabrik Tembaga-Emas di Gresik, Freeport Kocek Rp 60 T Lebih

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 19/02/2025 13:55 WIB
Foto: Smelter tembaga PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur. (Doc PT Freeport Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan bahwa pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Manyar, Gresik, Jawa Timur (Jatim) telah menelan biaya sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 60 triliun lebih.

Semula, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyampaikan bahwa smelter dengan single line terbesar di dunia yang dibangun sejak Oktober 2021 ini, memiliki kapasitas pemurnian hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Bersama dengan smelter PT Smelting Gresik, kedua fasilitas ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

"Total kumulatif biaya yang kami keluarkan untuk pembangunan fasilitas ini yaitu sekitar 4 miliar dolar lebih atau 60-an triliun lebih," ujar Tony dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/2/2025).


Selain itu, pihaknya juga telah membangun fasilitas Precious Metal Refinery (PMR). Fasilitas ini akan menghasilkan produk berupa emas dan perak batangan.

Adapun, PMR ini diperkirakan mampu menghasilkan hingga 50-60 ton emas per tahun. Selain emas, fasilitas ini juga akan memproduksi logam berharga lainnya, termasuk lebih dari 200 ton perak per tahun, 30 kg platinum, dan 375 kg palladium per tahun, serta mineral tambahan seperti selenium dan bismut.

"Di lokasi tersebut membangun yang namanya Precious Metal Refinery yang merupakan fasilitas pemurnian logam, mulia logam berharga yang memurnikan lumpur anoda menjadi emas, perak, dan beberapa mineral ikutan lainnya," kata dia.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HET Beras Medium & Premium Dihapus, Diganti Harga Basis Zonasi