Bos ExxonMobil: Transisi Energi & Pembangunan Ekonomi Harus Beriringan

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole Gall menekankan bahwa transisi energi dan pembangunan ekonomi harus berjalan beriringan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya target keberlanjutan sekaligus pertumbuhan ekonomi.
"Pendekatan yang seimbang akan memastikan bahwa kita dapat mencapai target keberlanjutan sekaligus mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi," CNBC Indonesia Energy Outlook 2025, Selasa (18/2/2025).
Menurut Carole, Indonesia sendiri memiliki tempat yang cukup istimewa bagi ExxonMobil. Mengingat, kemitraan yang terjalin dengan perusahaan telah berlangsung lebih dari 125 tahun.
Oleh sebab itu, ExxonMobil akan terus berkomitmen untuk mendukung ketahanan energi nasional serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia di dalam negeri.
"Hal ini terlihat jelas dalam peran kami dalam memperkuat keamanan energi Indonesia, dengan seperempat dari produksi minyak nasional berasal dari fasilitas produksi kami di Banyu Urip, Cepu, Jawa Timur," ujarnya.
Di samping itu, ia mengungkapkan bahwa belum lama ini ExxonMobil juga memperkuat kerja sama pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) Hub skala besar bersama perusahaan migas pelat merah yakni Pertamina.
"CCS Hub di Indonesia dapat membantu sektor-sektor industri yang sulit di dekarbonisasi untuk mengurangi emisi mereka, seiring dengan terus berkembangnya kehadiran kami di Indonesia," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Permintaan Migas Dunia Masih Tinggi Sampai 2050, Ini Data Terbaru
