
Tokoh AS Bocorkan Strategi yang Bisa Ditiru Prabowo 'Jinakkan' Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan Presiden Prabowo Subianto untuk menghindarkan Indonesia dari radar tarif yang mungkin dapat dijatuhkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini disampaikan mantan Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia, Robert O Blake.
Dalam sebuah seminar yang diadakan FPCI di Jakarta, Kamis (13/2/2025), Blake mengatakan bahwa Trump merupakan tokoh yang cukup mengenal Indonesia. Dalam masa jabatannya yang pertama, Trump telah bertemu sejumlah tokoh seperti Luhut Binsar Panjaitan.
"Jadi menurut saya dia punya, Anda tahu, pengetahuan umum tentang hal itu, yang bagus. Dia juga punya properti di sini yang juga penting," tuturnya.
Maka itu, untuk mengambil hati Trump, Blake menyarankan Pemerintah RI melakukan sejumlah hal. Pertama, yakni melakukan penambahan pembelian barang-barang bernilai tinggi dari AS agar neraca perdagangan antara kedua negara tidak begitu senjang.
"Anda mungkin membeli lebih banyak produk pertanian, barang-barang seperti gandum dan kedelai yang tidak ditanam di Indonesia, tetapi Anda tentu membutuhkannya. Anda mungkin membeli barang-barang seperti pesawat terbang lagi, target bernilai sangat tinggi yang, itu bisa sangat terlihat oleh neraca belanja," ungkapnya.
Kedua yakni pemotongan tarif untuk barang-barang asal AS. Blake menyebut hal ini pernah dicontohkan India yang memotong setengah pajak bagi motor Harley-Davidson asal AS agar bisa lebih kompetitif di negara itu.
"Hal ini cukup difokuskan pada Pemerintahan Trump pertama di India. Jadi, sebelum kunjungan (PM Narendra) Modi ke Washington, India secara sepihak memotong tarif Harley-Davidson hingga setengahnya," paparnya.
Lebih lanjut, Blake juga menyarankan agar Indonesia segera menunjuk Duta Besar untuk AS karena saat ini posisinya lowong. Selain penunjukan ini, Presiden Prabowo juga diharapkan dapat segera pergi ke Gedung Putih untuk menemui Trump dan berdiskusi dengannya.
"Dan ini adalah waktu yang sangat penting untuk memiliki seseorang yang dekat dengan presiden Prabowo yang dapat memberinya nasihat dan yang terpenting mengatur, kunjungan presiden untuk bertemu dengan Trump. Karena keterlibatan pribadi seperti ini akan menjadi sangat, sangat penting," tambahnya.
Karakter Pemerintah Trump
Di kesempatan yang sama, ia juga membeberkan karakteristik pemerintahan Trump. Blake menyebut ada dua hal yang dapat disoroti yakni kebijakan dalam dan luar negeri lalu langkah yang telah diambilnya untuk mencoba meningkatkan kekuasaan presidensialnya sendiri.
Blake kemudian mencontohkan bagaimana Trump membekukan semua pengeluaran federal. Menurutnya, hal yang saat ini dilihat oleh publik mungkin hanya permulaan, dengan Trump berambisi untuk mereformasi seluruh organisasi federal yang ada, meski langkah itu mendapatkan tuntutan di pengadilan.
"Saya yakin Anda semua telah membaca tentang itu dan ia juga berupaya memangkas drastis jumlah staf badan AS untuk tagihan internasional," ujarnya.
Lalu, Blake masuk dalam membedah langkah Trump untuk meningkatkan kekuasaan presidensialnya. Misalnya, ia memecat inspektur jenderal dari banyak lembaga federal terpenting di pemerintahan AS.
Padahal, katanya, mereka adalah juga adalah pengawas yang mencoba mencegah pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan di Amerika.
"Jadi, mereka memainkan peran yang sangat, sangat penting. Ia memecat semua pengacara Departemen Kehakiman. Karena, dengan cara apa pun yang terlibat dengan penuntutan terhadapnya sebelum ia menjadi presiden," tambahnya.
Dengan karakter ini, Blake menyebut Trump tidak terlalu peduli dengan hukum. Dan dalam faktanya, Trump telah dengan sengaja mendorong batasan hukum sebanyak mungkin untuk melihat dengan tepat di mana batasan tersebut.
"Saya pikir yang penting bagi kalian semua untuk dipahami adalah bahwa meskipun banyak tindakan yang dia lakukan melanggar, hak Kongres untuk, misalnya, mengambil alih," tambahnya.
Trump pun terus mengambil alih peran-peran yang sebelumnya dimiliki Kongres, tanpa banyak perlawanan dari anggota senat dan parlemen AS. Hal ini karena posisi Trump yang sangat penting dalam politik Negeri Paman Sam.
"Sejauh ini, apakah telah mendapat penolakan dari Senator Republik, atau Keanggotaan Republik yang diwakili DPR? Itu sebagian karena Mereka mendukung apa yang Trump lakukan? Banyak dari mereka. Tetapi juga, karena banyak dari mereka tidak ingin menantang presiden. Jadi sejauh ini baik-baik saja untuk Trump dalam hal itu." ujarnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo & Donald Trump Teleponan, Ini Isi Lengkap & Pesan Buat RI
