RI-Turki Teken MoU, Dari Pembangkit Listrik EBT Hingga Nuklir

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
13 February 2025 10:20
Upacara Penyambutan Kenegaraan Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdoğan, 12 Februari 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Biro Setpres RI)
Foto: Upacara Penyambutan Kenegaraan Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdoğan, 12 Februari 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Biro Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turkiye, Alparslan Bayraktar menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di bidang energi dan sumber daya mineral.

Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 12 Februari 2025, dan disaksikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan usai pertemuan bilateral antara kedua pemimpin negara.

"MoU antara kedua negara ini akan membuka peluang transfer teknologi dan inovasi di sektor energi, yang akan mempercepat pengembangan energi bersih di Indonesia. Dengan dukungan dan kolaborasi dari mitra internasional, kita dapat mengejar swasembada energi sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (13/2/2025).

Bahlil menjelaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan Turkiye meliputi kerja sama tentang pembangkit listrik, distribusi dan transmisi listrik, pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), pengembangan hidrokarbon, serta teknologi baru yang meliputi hidrogen, nuklir, dan baterai.

"Kerja sama ini akan berlaku selama lima tahun dan bisa diperpanjang dengan tambahan waktu lima tahun dengan kesepakatan antara kedua negara," ungkap Bahlil.

Sebagai informasi, Indonesia telah bekerja sama dengan perusahaan Turkiye di bidang energi, khususnya minyak dan gas bumi (migas) serta panas bumi.

Melalui PT Pertamina (Persero) telah dijalin delapan kerja sama dengan beberapa perusahaan Turkiye di proyek panas bumi dan perkapalan.

Turkiye juga berinvestasi pada proyek panas bumi melalui PT Hitay Daya Energi (HDE) di Gunung Talang Bukit Kili dengan rencana pengembangan 20 MW.

Selain itu, Hitay Energy Holding juga menjalankan empat proyek survei dan eksplorasi panas bumi. Hingga kini, PT HDE telah menginvestasikan 6,01 juta dolar AS, atau sekitar 22 persen dari komitmen eksplorasi mereka.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Turki Masih Ngeri, Tembus 49,4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular