Ekonomi RI Tumbuh 5,03% di 2024, Sri Mulyani & Airlangga Buka Suara

Arrijal Rachman & Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
06 February 2025 07:25
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berbincang dengan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berbincang dengan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada tahun 2024, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% (year on year/yoy), lebih rendah dari target pemerintah di level 5,2%. Tidak hanya itu, pertumbuhan ini sedikit melambat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 5,05%.

Kendati demikian pemerintah, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto masih menilai pertumbuhan ekonomi 5,03% tetap solid di tengah ketidakpastian global.

Sri Mulyani menilai capaian ini didorong oleh peningkatan aktivitas investasi dan manufaktur, serta didukung permintaan domestik yang terjaga dan permintaan global yang mulai pulih.

"Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh tantangan dan dinamika, baik dari sisi global maupun domestik. Namun, berkat kerja keras, sinergi yang solid, dan peran strategis APBN sebagai instrumen dalam mengawal perekonomian Indonesia, kita mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan hingga akhir tahun 2024," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam pernyataan resminya, dikutip Kamis (6/2/2025).

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,94% pada 2024. Sri Mulyani menilai pertumbuhan tersebut mencerminkan tetap terjaganya konsumsi masyarakat, didukung oleh inflasi yang terkendali serta peningkatan mobilitas masyarakat.

"Peningkatan ini tercermin dari kenaikan okupansi hotel dan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi," ungkapnya.

Dia pun mengklaim APBN menjaga daya beli masyarakat antara lain melalui belanja bantuan sosial bagi kelompok berpenghasilan rendah serta penguatan distribusi pasokan pangan untuk stabilitas harga. Selain itu, penciptaan lapangan kerja baru yang mencapai 4,79 juta di tahun 2024 turut mendorong konsumsi masyarakat.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai perekonomian Indonesia masih solid dan lebih baik dibandingkan negara lainnya di ASEAN.

"Dalam pengumuman BPS, ekonomi Indonesia masih solid dan pertumbuhannya masih lebih tinggi dibandingkan beberapa negara lain. Misalnya Singapura yang perekonomiannya tumbuh 4,3% dan Malaysia ekonominya tumbuh 4,8%," kata Menko Airlangga, dalam konfrensi pers, kemarin, Rabu (5/2/2025).

Secara wilayah, ekonomi Indonesia secara spasial di seluruh wilayah juga tumbuh solid dengan Bali Nusra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Papua mencatat pertumbuhan di atas rata-rata nasional. Sektor pengolahan industri barang logam masih menjadi penopang di Maluku, Papua dan Sulawesi. Sementara Bali Nusra masih mengandalkan pertumbuhan dari sektor pariwisata.

Airlangga juga mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2025, Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan pendorong ekonomi pada kuartal pertama tahun 2025, diantaranya yaitu melanjutkan program di Nataru untuk stimulus HBKN Ramadhan-Idul Fitri yang meliputi diskon harga tiket pesawat, pelaksanaan kembali HARBOLNAS 2025, program EPIC Sales 2025, BINA Diskon 2025, serta diskon tarif tol dan stabilisasi harga pangan.

"Terkait dengan peningkatan program daya saing untuk transformasi ekonomi jangka panjang, Bapak Presiden, Pak Prabowo, telah melakukan sejumlah langkah strategis, antara lain program makan bergizi gratis, program ketahanan pangan dan energi, pengendalian inflasi. Kemudian juga pembangunan kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus, revisi PP 5 untuk kemudahan perusahaan, kemudian keberlanjutan kebijakan tax holiday dan tax allowance untuk menjaga iklim investasi," tegas Airlangga.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seperti India & China, Ekonomi RI Juga Pernah Tumbuh 8%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular