ESG Sustainablity Forum 2025

Suntik Mati PLTU Batu Bara, Hashim Ogah RI Bernasib Mirip Jerman!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Jumat, 31/01/2025 15:34 WIB
Foto: Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo memberikan paparan dalam ESG Sustainbility Forum 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Utusan Khusus Presiden bidang Iklim dan Energi Hashim S. Djojohadikusumo membantah pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka bakal menutup sumber listrik yang berasal dari PLTU. Lantaran negara tidak ingin merasakan kesalahan yang dilakukan negara seperti Jerman.

Menurutnya tidak ada negara dimanapun yang akan menutup sumber listrik yang berasal dari PLTU. Ia melihat Jerman yang menggunakan pembangkit listrik berasal dari tenaga nuklir kini sudah merasakan dampak negatif dari penutupan tenaga Nuklir.

Seperti diketahui Jerman menutup beberapa pembangkit PLTN pada pertengahan 2023 lalu, yang sekaligus menandai berakhirnya era nuklir di Jerman. Penutupan ini dilakukan karena dianggap tenaga nuklir tidak ramah lingkungan.


Namun menurut Hashim karena penutupan PLTN ini Jerman mengalami stagnasi ekonomi, terlebih pasokan impor gas murah dari Rusia ditutup karena perang dengan Ukraina.

"Karena perang Ukraina, impor gas murah dari Rusia terpaksa ditutup. Jerman mengalami stagnasi ekonomi. Itu sudah sangat mencolok. Indonesia tidak mau mengulangi pengalaman pahit dialami negara lain," kata Hashim, pada ESG Sustainability Forum 2025, di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Dalam kesempatan itu Hashim juga membantah bahwa pemerintah akan menutup semua PLTU khususnya yang dijalankan dari pembakaran batu bara mulai 2040. Menurutnya itu merupakan keputusan bunuh diri.

"itu salah kutip. Itu tidak benar kita tidak mau bunuh diri secara ekonomi, kalau kita tutup pusat tenaga listrik tenaga uap, ekonomi kita nanti akan hancur." katanya.

Menurutnya rencana Presiden RI Prabowo Subianto setelah tahun 2040 itu bahwa setelah tahun 2040 itu tidak ada pusat-pusat PLTU baru. Karena pemerintah tengah merancang sumber tenaga listrik yang berimbang dan ramah lingkungan.



(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ukuran Rumah Subsidi Menyusut, Ketua Satgas Perumahan Tak Terim