China 'Acak-Acak' Kapal Filipina, Penelitian Ikan Disetop

Jakarta, CNBC Indonesia - China mengacak-acak kapal milik Filipina yang membuat negara RI itu marah dan menyetop penelitian ikan di Laut China Selatan.

Menurut laporan Reuters, kapal penangkap ikan milik Filipina mendapat perlakuan agresif dari penjaga pantai dan angkatan laut China.

Pada Jumat (24/1), dua kapal Biro Perikanan Filipina, dalam perjalanan mereka untuk mengambil sampel pasir dari Sandy Cay di dekat pulau Thitu yang diduduki Filipina, menghadapi serangan dari tiga kapal Pasukan Penjaga Pantai Tiongkok, kata Pasukan Penjaga Pantai Filipina dalam sebuah pernyataan.

Tiongkok mengerahkan empat kapal kecil untuk "mengganggu" dua perahu karet yang dikerahkan oleh biro perikanan untuk mengangkut personel ke Sandy Cay.

Sebuah helikopter angkatan laut Tiongkok juga terbang pada ketinggian yang tidak aman di atas kapal-kapal Filipina.

Akibatnya, operasi survei dihentikan sebagai tindakam dari gangguan terus menerus dan pengabaian terhadap keselamatan yang ditunjukkan oleh pasukan maritim China.

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Manila dan Beijing sedang memanas dan terjadi serangkaian konfrontasi yang meningkat di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

China mengklaim hampir semua jalur perairan strategis tersebut, yang dilalui oleh perdagangan senilai US$3 triliun setiap tahunnya, tumpang tindih dengan klaim oleh Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam.

Keduanya sepakat dalam pembicaraan pada 16 Januari untuk mencari titik temu dan mencari cara untuk bekerja sama meskipun ada ketidaksepakatan di Laut Cina Selatan.

Pengadilan arbitrase internasional memutuskan pada 2016 bahwa klaim Tiongkok, yang didasarkan pada peta historisnya, tidak memiliki hak berdasarkan hukum internasional. Namun sayang, keputusan tersebut tidak diakui oleh Beijing.