
Investasi Besar Era Prabowo! ExxonMobil Kucurkan US$10 Miliar di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama ExxonMobil menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) terkait rencana investasi sebuah kompleks petrokimia canggih, dengan fasilitas rendah emisi, termasuk memanfaatkan potensi penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture Storage (CCS) terpusat (CCS Hub).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, potensi investasi ExxonMobil untuk proyek ini diperkirakan mencapai US$ 10 miliar.
MoU ditandatangani oleh Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Elen Setiadi dan Wakil Presiden ExxonMobil Chemical International Major Growth Ventures Limited, Zoe Barinaga, dan dihadiri saksi-saksi, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Presiden ExxonMobil Indonesia Carole Gall di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
"Hari ini terdapat perkembangan yang penting untuk sektor petrokimia dan teknologi Carbon Capture and Storage di Indonesia. MoU ini merupakan komitmen bersama untuk mendukung daya saing yang inklusif dan ekonomi berkelanjutan, dengan nilai yang sangat besar diperkirakan mencapai US$ 10 miliar. Kami harapkan proyek ini berdampak signifikan bagi Indonesia," tutur Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Airlangga mengatakan, komitmen Exxon untuk pembangunan petrokimia ini tentunya mendukung kebijakan hilirisasi di bawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Diharapkan, proyek ini akan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi emisi karbon.
"Terkait dengan industri di petrokimia, plastics and synthetic fibers, investasi US$ 10 miliar dan ini tentu mendukung kebijakan hilirisasi Bapak Presiden, menciptakan lapangan pekerjaan dan komitmen pembangunan keberlanjutan, diharapkan dapat mengurangi CO2 emisi 90% dan menjadi project yang dalam tahapannya dapat beroperasi pertama. Penggunaan SDM Indonesia juga penting, Exxon berkomitmen untuk melatih pekerja Indonesia memiliki kompetensi global standard, project ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect," paparnya.
Selain itu, Airlangga juga berharap rencana investasi ini juga dapat memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan bisnis lokal melalui kemitraan strategis.
"Exxon di Indonesia sudah bertahun-tahun, jadi mereka punya pengalaman dan mereka punya operasi yang sukses di bidang minyak dan gas. Semoga proyek ini bisa segera groundbreaking," ujarnya.
![]() |
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menjelaskan bahwa ke depannya, ExxonMobil berencana akan berinvestasi di Indonesia hingga US$ 15 miliar.
Maka dari itu, pihaknya juga akan segera membentuk satgas untuk pembangunan fasilitas CCS.
"Kita sepakat akan membikin satgas bersama untuk mendorong 2 hal tadi bagaimana pembangunan fasilitas CCS bisa direalisasikan terutama yang di dasar laut. Kita juga membantu mencarikan lokasi untuk investasi petrochemical," tandasnya.
Perlu diketahui, ExxonMobil bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk membangun fasilitas CCS Hub. Fasilitas CCS ini yang nantinya diharapkan bisa dimanfaatkan untuk proyek kompleks petrokimia tersebut.
Jika proyek ini terealisasi, maka kompleks petrokimia ini nantinya ditargetkan bisa memproduksi polimer berkinerja tinggi (high-performance polymers) untuk memenuhi permintaan industri yang terus meningkat di Asia. Potensi investasi ini dapat menciptakan lapangan kerja dan peluang bisnis selama konstruksi dan produksi, menghasilkan pendapatan pajak, mempromosikan pembangunan sosial, dan membantu mengurangi impor plastik berkinerja tinggi di Indonesia.
Dengan adanya MoU ini, diharapkan bisa memfasilitasi pertukaran informasi kedua belah pihak dan membantu mengidentifikasi kerangka fiskal dan regulasi yang diperlukan untuk membuat keputusan investasi di masa depan.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ExxonMobil Mau Investasi Hingga US$ 15 Miliar Untuk Bisnis Baru di RI