
Mendag Kejar Target Beresin Perjanjian Dagang di 2025, Ini Daftarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan, dalam upaya mendukung perluasan pasar ekspor dan penguatan diplomasi perdagangan, pihaknya dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah berhasil menyelesaikan tiga perundingan dagang dan memulai satu perundingan dagang baru di tahun 2024.
Adapun tiga perundingan dagang yang telah rampung tersebut diantaranya, yang pertama penandatanganan ASEAN MNP (Movement of Natural Persons) pada 14 Februari 2024 dan revisi AANZFTA (ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement) yang ditandatangani pada 7 Maret 2024.
Kedua, penandatanganan Protokol Perubahan Indonesia-Jepang EPA (Economic Partnership Agreement) yang ditandatangani pada 8 Agustus 2024. Ketiga, Joint Ministerial Statement Indonesia-Kanada CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) pada 2 Desember 2024.
Sementara untuk perundingan dagang baru, lanjut Budi, ada peluncuran Perundingan Indonesia-GCC PTA (Preferential Trade Agreement) pada 31 Juli 2024.
"Saat ini Indonesia telah memiliki 19 FTA atau CEPA dalam kerangka bilateral dan regional, mencakup negara ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea, Australia, Selandia Baru, Hongkong, Pakistan, Chile, UAE, Iran, D8, dan OKI," kata Budi dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Kementerian Perdagangan Tahun 2024 di Auditorium Kemendag, Senin (6/1/2024).
![]() Mendag Budi Santoso saat menyampaikan capaian kinerja Kemendag Tahun 2024, Senin (6/1/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) |
Kemendag mencatat, share ekspor Indonesia ke negara-negara mitra FTA mencapai 71,22% dari total ekspor pada 2023, meningkat dibanding 2022 yang berada di angka 69,24%.
Di sisi lain, Kemendag juga berhasil menyelesaikan beberapa sengketa trade remedies yang diterapkan negara lain terhadap Indonesia. Upaya ini berhasil mengamankan potensi nilai ekspor sebesar US$ 554,8 juta atau setara Rp8,8 triliun.
Target Diplomasi Perdagangan 2025
Melanjutkan momentum 2024, Kemendag menargetkan penyelesaian empat perundingan utama pada tahun 2025. Pertama, Kemendag menargetkan Indonesia-EU CEPA rampung pada Semester I-2025, yang secara substansi perundingan perjanjian tersebut saat ini sudah selesai 85%.
Kedua, perjanjian Indonesia-Kanada CEPA yang ditargetkan ditandatangani pada Mei 2025. Ketiga, Indonesia-Peru CEPA yang saat ini sudah memasuki tahap akhir perundingan dan ditargetkan selesai pada kuartal I-2025. Keempat, Indonesia-EAEU FTA yang juga ditargetkan selesai pada kuartal I-2025.
"Selain penyelesaian empat perundingan yang ditargetkan, perundingan prioritas yang masih berlangsung atau on going diantaranya adalah Indonesia-Tunisia PTA, Indonesia-GCC CEPA, Indonesia-Turki CEPA, Indonesia-Sri Lanka FTA, Indonesia-ASEAN-Kanada FTA, Indonesia-Mercosur CEPA," pungkasnya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sejarah! Budi Santoso Jadi Mendag Pertama dari Pejabat Karir Kemendag