Internasional

Xi Jinping Tebar Ancaman, Sebut Satu Hal yang Tak Mungkin Dihentikan

Redaksi, CNBC Indonesia
Rabu, 01/01/2025 17:30 WIB
Foto: Presiden China Xi Jinping saat menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, Rabu (23/10/2024). (REUTERS/BRICS-RUSSIA2024)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping melontarkan ancaman di dalam pidato tahun barunya. Xi menegaskan bawah reunifikasi China-Taiwan tak bisa dihentikan oleh siapa pun.

Pernyataan Xi merupakan peringatan tegas dari Beijing ke aktivis pro-kemerdekaan Taiwan, baik yang tinggal di Taiwan maupun di negara lain.

Dalam setahun terakhir, China meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan lewat pengerahan kapal perang dan pesawat tempur di wilayah perairan dan udara pulau berpenduduk 23 juta orang tersebut. Pejabat pemerintah Taiwan menyebut aksi tersebut adalah usaha untuk membuat kehadiran tentara China di sekitar Taiwan terkesan "normal."


China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Namun, klaim tersebut ditolak oleh pemerintah Taiwan. Pemerintah Taiwan menyatakan bahwa penduduk Taiwan berkah untuk memutuskan masa depan mereka sendiri.

"Penduduk di kedua sisi Selat Taiwan adalah satu keluarga. Tidak ada yang bisa memutus ikatan keluarga, tidak ada yang bisa menghentikan tren sejak reunifikasi nasional," kata Xi dalam pidato yang disiarkan di televisi China.

Dalam pidato tahun baru sebelumnya, Xi menyatakan bahwa reunifikasi China dan Taiwan tak bisa dihindari dan penduduk di kedua wilayah "harus diikat oleh tujuan bersama dan berbagi kejayaan kembali bangsa China."

Tensi tinggi di Selat Taiwan akhir-akhirnya makin memanas setelah terpilihnya Presiden Lai Ching-te di Taiwan. Lai disebut oleh pemerintah China sebagai tokoh separatis.

Pada awal Desember, China mengerahkan armada angkatan lautnya mengelilingi Taiwan dan Laut China Selatan. Aksi itu adalah respons atas perjalanan luar negeri Lai ke Hawaii dan Guam, dua pulau di Pasifik yang merupakan wilayah Amerika Serikat.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: China Kutuk Serangan Israel ke Iran, Minta Perang Disetop