HKTDC Siap Kupas Potensi Bisnis di Hong Kong Buat Pengusaha RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Jalur perdagangan strategis Guangdong-Hong Kong-Macau-Greater Bay Area (GBA) membawa total populasi lebih dari 86 juta orang. Ditambah nilai PDB gabungan lebih dari US$1,9 triliun, menjadikannya sebagai salah satu kawasan ekonomi terbesar di dunia.
Dengan begitu, para pengusaha perlu mempertimbangkan Hong Kong & kawasan GBA sebagai pusat bisnis mereka, khususnya untuk menjangkau berbagai kawasan Asia Timur. Termasuk bisnis yang ingin berekspansi ke kawasan Daratan Tiongkok.
Berbagai sektor yang punya potensi besar untuk dikembangkan dalam kawasan tersebut, di antaranya adalah keuangan, kesehatan, serta teknologi. Untuk itu, Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) siap paparkan berbagai potensi tersebut, melalui acara "Think Business, Think Hong Kong" yang siap digelar 8 Januari mendatang di di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Acara tersebut bakal dihadiri oleh lebih dari 20 pengusaha terkemuka dari Hong Kong dan lebih dari 1000 para pengusaha dari skala kecil dan menengah, siap memaparkan bagaimana Hong Kong dapat berperan sebagai pusat bisnis strategis.
Dalam acara ini, para peserta akan mendapatkan wawasan dari para pembicara terbaik di bidangnya. Beberapa di antaranya adalah Chairman and President, Asia Financial Holdings Ltd, Mr Bernard Charnwut Chan; Chairman, Swire Pacific Ltd, Mr Guy Bradley; Deputy Chief Executive, Hong Kong Monetary Authority, Mr Darryl Chan; Chief Executive Officer, Sintesa Group; Chairwoman, Indonesian Employer's Association, Mrs Shinta Widjaja Kamdani; Co-founder & Chief Science Officer, Insight Robotics Ltd, Mr Rex Sham; Chairman, Hong Kong Cyberport Management Company Limited, Mr Simon Chan.
"Hong Kong kini telah menjadi salah satu pusat bisnis, investasi, dan keuangan yang strategis di dunia internasional, menjadi pintu masuk para pebisnis yang ingin melakukan ekspansi bisnisnya di kawasan Tiongkok Daratan dan Asia Timur. Kami berusaha untuk menghubungkan dan menciptakan peluang bisnis antara Indonesia dan Hongkong melalui acara Think Business, Think Hong Kong," jelas Ronald Ho, Regional Director HKTDC untuk Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Saat ini Hong Kong telah konsisten menduduki peringkat tinggi dalam hal kebebasan ekonomi dan daya saing dalam hal skema perdagangan dan investasi. Tidak hanya itu, sistem pajak yang sederhana serta aliran modal dan barang yang lebih terbuka, menawarkan lingkungan bisnis dan investasi yang menggiurkan. Menjadi beberapa alasan Hong Kong secara tepat menjadi pusat transit dan perdagangan internasional.
Posisi Hong Kong sebagai pusat bisnis dan perdagangan utama di Asia menjadikannya sebagai penghubung yang sangat vital ke seluruh wilayah Asia. Lokasinya yang strategis, membuat kota tersebut mampu menjangkau setengah populasi dunia dalam waktu lima jam penerbangan saja. Ditambah dengan hadirnya tiga landasan pacu baru, membuat Hong Kong sebagai rumah yang tepat bagi banyak perusahaan logistik hingga penyedia rantai pasok global, demi memenuhi kebutuhan bisnis kawasan ASEAN.
Negara-negara ASEAN juga bisa memanfaatkan status Hong Kong sebagai pusat keuangan dan bisnis internasional. Termasuk untuk menarik dana investasi, terutama bagi berbagai sektor strategis seperti transportasi, teknologi, smart city, dan tentunya sektor keuangan.
Membawa kemitraan strategis dengan bank sentral, Hong Kong juga memberikan fasilitas pertumbuhan penggunaan mata uang lokal, hingga memperkuat investasi serta perdagangan pada seluruh kawasan ASEAN. Juga didukung dengan beragam regulasi yang bisa mendorong inovasi serta kolaborasi antarnegara, termasuk integrasi ekonomi, sehingga mampu memberikan kemudahan terkait isu perdagangan.
Dalam acara Think Business, Think Hong Kong, HKTDC siap memfasilitasi para pebisnis untuk menciptakan potensi kolaborasi lebih lanjut. Sekitar 100 delegasi yang terdiri dari senior eksekutif, penyedia jasa profesional, hingga inovator dari berbagai sektor akan menjajaki peluang bisnis melalui kunjungan perusahaan, sesi networking, dan pertemuan business matching yang siap dihadirkan oleh Think Business, Think Hong Kong.
Lalu akan ditutup dengan Gala Dinner yang memberikan kesempatan lebih lanjut bagi para pemimpin bisnis Hong Kong dan Indonesia untuk menciptakan koneksi dan berbagai peluang kerja sama di masa mendatang.
Pada tahun 2023, Chief Executive Hong Kong SAR memimpin delegasi yang diselenggarakan oleh HKTDC ke tiga negara ASEAN, termasuk Jakarta, yang menghasilkan banyak peluang bisnis baru. Sekaligus sebanyak 15 MoUs telah ditandatangani.
Diharapkan acara mendatang, Think Business, Think Hong Kong, akan membawa lebih banyak peluang bisnis, mengingat Indonesia telah menjadi mitra bisnis penting bagi Hong Kong. Secara ekonomi, hubungan bisnis antara Indonesia dan Hong Kong telah terjalin selama beberapa dekade terakhir.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan mitra dagang Hong Kong terbesar-ke 6 di antara negara-negara anggota ASEAN lainnya pada 2023 lalu. Dan dalam periode yang sama, Hong Kong menjadi investor terbesar ke-6 di Indonesia terkait investasi bilateral dengan total investasi FDI mencapai US$17,253 juta. Dan juga sekaligus memberikan sumber FDI terbesar ke-2 di Indonesia setelah Singapura, dengan aliran investasi FDI hingga US$3,769 juta.
(dpu/dpu)