Foto Internasional

Potret Pekerja Starbucks Mogok Masal, Tuntut Kenaikan Upah

Reuters, CNBC Indonesia
Senin, 23/12/2024 14:35 WIB

Aksi mogok kerja berlangsung selama lima hari di toko-toko di Los Angeles, Chicago, dan Seattle.

1/6 Baristas hold signs as they picket in front of a Starbucks in Burbank, California, U.S., December 20, 2024. REUTERS/Daniel Cole

Anggota serikat pekerja yang mewakili lebih dari 10.000 barista di Starbucks melakukan aksi mogok kerja selama lima hari di toko-toko di Burbanks California, AS, dimulai Jumat (20/12/2024). REUTERS/Daniel Cole

2/6 Baristas hold signs as they picket in front of a Starbucks in Burbank, California, U.S., December 20, 2024. REUTERS/Daniel Cole

Aksi mogok kerja berlangsung selama lima hari di toko-toko di Los Angeles, Chicago, dan Seattle, dengan tuntutan peningkatan upah dan perbaikan kondisi kerja, setelah negosiasi panjang yang menurut serikat pekerja tidak membuahkan hasil. REUTERS/Daniel Cole

3/6 Baristas hold signs as they picket in front of a Starbucks in Burbank, California, U.S., December 20, 2024. REUTERS/Daniel Cole

Starbucks Workers United, mengancam aksi ini akan meluas ke lebih banyak gerai di seluruh negeri hingga Selasa mendatang, di tengah periode belanja Natal yang sibuk. REUTERS/Daniel Cole

4/6 Baristas hold signs as they picket in front of a Starbucks in Burbank, California, U.S., December 20, 2024. REUTERS/Daniel Cole

Aksi mogok ini merupakan puncak dari ketegangan yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.  REUTERS/Daniel Cole

5/6 Baristas hold signs as they picket in front of a Starbucks in Burbank, California, U.S., December 20, 2024. REUTERS/Daniel Cole

Pemogokan ini terjadi di saat yang sulit bagi Starbucks. Perusahaan sedang berjuang menghadapi penurunan penjualan di pasar-pasar utama. Pendapatan kuartalannya secara global turun 3% menjadi US$9 miliar. REUTERS/Daniel Cole

6/6 Baristas hold signs as they picket in front of a Starbucks in Burbank, California, U.S., December 20, 2024. REUTERS/Daniel Cole

Serikat pekerja mengeklaim bahwa Starbucks telah mengabaikan tuntutan mereka selama berbulan-bulan dan kini mereka siap menunjukkan konsekuensi dari sikap tersebut. REUTERS/Daniel Cole