
Punya Kawasan Industri Nikel Raksasa, Segini Produksinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki kawasan industri 'raksasa' yang berisi berbagai fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel dengan kapasitas produksi puluhan juta ton tiap tahunnya. Industri itu berada di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Direktur Komunikasi IMIP, Emilia Bassar mengatakan, kawasan industri yang dikelola itu merupakan kawasan industri yang memiliki smelter nikel terintegrasi dengan hasil produk nikel yang beragam.
Emilia mengatakan pusat industri nikel itu mampu memproduksi jenis nikel kadar rendah (limonite) hingga nikel kadar tinggi (saprolite) yang bisa memberikan nilai tambah untuk negara.
"Dari sini produk akhirnya stainless steel dan nanti adalah untuk bahan baku baterai atau limonite-nya. Karena kadar nikelnya juga tinggi," ujarnya dalam Press Briefing PT IMIP, di kantornya, dikutip Jumat (20/12/2024).
Adapun, dia membeberkan bahwa kawasan industri yang dikelola pihaknya secara total memproduksi produk nikel jenis Nickel Pig Iron (NPI) sebesar 4,76 juta ton per tahun.
Ada pula produksi jenis stainless steel slab dengan kapasitas 4,2 juta ton per tahun. "Nah ini datanya yang kita miliki sampai saat ini. Jadi ini sudah besar sekali untuk total produksi komoditas yang dihasilkan dari Kawasan Industri IMIP selama 11 tahun ini," tambahnya.
Mengutip data PT IMIP yang dipaparkan oleh Emilia, berikut detail produksi komoditas di kawasan industri IMIP:
NPI: 4,76 Juta Ton
Stainless Steel Slab: 4,2 Juta Ton
Steel Hot Rolling Coil: 2 Juta Ton
Steel Cold Rolling Coil: 1,4 Juta Ton
MHP: 821.000 Ton
Electrolytic Aluminium: 750.000 Ton
Electrolytic Nickel: 140.000 Ton
Nickel Iron Wires: 600.000 Ton
Electrolytic Manganese: 95.000 Ton
Aluminium Rod: 460.000 Ton
Stainless Steel HRC: 750.000 Ton
Nickel Sulfate: 60.000 Ton
Kokas: 16,6 Juta Ton
Steel Rolling: 300.000 Ton
Ferrochrome: 1,3 Juta Ton
Chromium Iron Wires : 850.000 Ton
Sulfuric Acid: 150.000 Ton
Silicone Manganese: 50.000 Ton
Mangan Karbonat: 44.000 Ton
Hydrochloric Acid: 293.874 Ton
Lithium Carbonate: 25.000 Ton
HRC: 4,7 Juta Ton Total
HAPL: 200.000 Ton
Argon Nitrogen Oksigen: 642 Juta m3
Stainless Steel Ingot: 40.000 Ton
Tembaga Ingot : 5.000 Ton
Aluminium Ingot: 9.000 Ton
Seng Ingot : 500 Ton
Timah Ingot : 500 Ton
Nickel Ingot: 500 Ton
Titanium Ingot : 500 Ton
Daur Ulang Baterai Lithium: 20.000 Ton
Lithium Hydroxide: 50.000 Ton
Xenon: 824 m3
Oxygen: 8.236.800
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Mau Setop Pembangunan Smelter Nikel RKEF Baru, Ini Alasannya
