Punya Kawasan Industri Nikel Raksasa, Segini Produksinya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
20 December 2024 11:20
foto/ Indonesia Morowali Industrial Park/ Dok. Indonesia Morowali Industrial Park
Foto: foto/ Indonesia Morowali Industrial Park/ Dok. Indonesia Morowali Industrial Park

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki kawasan industri 'raksasa' yang berisi berbagai fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel dengan kapasitas produksi puluhan juta ton tiap tahunnya. Industri itu berada di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Direktur Komunikasi IMIP, Emilia Bassar mengatakan, kawasan industri yang dikelola itu merupakan kawasan industri yang memiliki smelter nikel terintegrasi dengan hasil produk nikel yang beragam.

Emilia mengatakan pusat industri nikel itu mampu memproduksi jenis nikel kadar rendah (limonite) hingga nikel kadar tinggi (saprolite) yang bisa memberikan nilai tambah untuk negara.

"Dari sini produk akhirnya stainless steel dan nanti adalah untuk bahan baku baterai atau limonite-nya. Karena kadar nikelnya juga tinggi," ujarnya dalam Press Briefing PT IMIP, di kantornya, dikutip Jumat (20/12/2024).

Adapun, dia membeberkan bahwa kawasan industri yang dikelola pihaknya secara total memproduksi produk nikel jenis Nickel Pig Iron (NPI) sebesar 4,76 juta ton per tahun.

Ada pula produksi jenis stainless steel slab dengan kapasitas 4,2 juta ton per tahun. "Nah ini datanya yang kita miliki sampai saat ini. Jadi ini sudah besar sekali untuk total produksi komoditas yang dihasilkan dari Kawasan Industri IMIP selama 11 tahun ini," tambahnya.

Mengutip data PT IMIP yang dipaparkan oleh Emilia, berikut detail produksi komoditas di kawasan industri IMIP:

NPI: 4,76 Juta Ton

Stainless Steel Slab: 4,2 Juta Ton

Steel Hot Rolling Coil: 2 Juta Ton

Steel Cold Rolling Coil: 1,4 Juta Ton

MHP: 821.000 Ton

Electrolytic Aluminium: 750.000 Ton

Electrolytic Nickel: 140.000 Ton

Nickel Iron Wires: 600.000 Ton

Electrolytic Manganese: 95.000 Ton

Aluminium Rod: 460.000 Ton

Stainless Steel HRC: 750.000 Ton

Nickel Sulfate: 60.000 Ton

Kokas: 16,6 Juta Ton

Steel Rolling: 300.000 Ton

Ferrochrome: 1,3 Juta Ton

Chromium Iron Wires : 850.000 Ton

Sulfuric Acid: 150.000 Ton

Silicone Manganese: 50.000 Ton

Mangan Karbonat: 44.000 Ton

Hydrochloric Acid: 293.874 Ton

Lithium Carbonate: 25.000 Ton

HRC: 4,7 Juta Ton Total

HAPL: 200.000 Ton

Argon Nitrogen Oksigen: 642 Juta m3

Stainless Steel Ingot: 40.000 Ton

Tembaga Ingot : 5.000 Ton

Aluminium Ingot: 9.000 Ton

Seng Ingot : 500 Ton

Timah Ingot : 500 Ton

Nickel Ingot: 500 Ton

Titanium Ingot : 500 Ton

Daur Ulang Baterai Lithium: 20.000 Ton

Lithium Hydroxide: 50.000 Ton

Xenon: 824 m3

Oxygen: 8.236.800


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Mau Setop Pembangunan Smelter Nikel RKEF Baru, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular