KNKT Bongkar Penyebab Kebakaran Truk dan Mobil Listrik di Kapal Laut

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 December 2024 12:15
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Dr. Soerjanto  Tjahjono (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Dr. Soerjanto  Tjahjono (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), salah satu kekhawatiran dari menumpuknya lalu lintas di transportasi umum seperti kapal laut adalah kebakaran truk hingga mobil listrik. Beberapa kasus kebakaran di kapal terjadi akibat dua kendaraan ini.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengungkapkan sudah melakukan investigasi mengapa truk kerap terbakar di kapal laut. Karenanya penyeberangan khususnya jarak jauh menjadi sorotan

"Setelah kurang lebih kita melakukan investigasi secara berulang, sangat sulit menemukan apa sih penyebab tiba-tiba truknya terbakar, setelah di kapal 24 jam, setelah di kapal lebih dari 30 jam, setelah di kapal mungkin baru masuk 4 jam, truknya terbakar. Nah dari hasil investigasi kita dan kita pelajari ternyata mereka banyak memuat hidrogen peroksida," kata Soerjanto dalam keterangannya, dikutip Rabu (18/12/2024).

Bahan kimia ini dibutuhkan angkutan saat menyeberang, utamanya dalam merawat barang yang dibawa. Selain itu, juga banyak dibutuhkan di rumah tangga.

"Kenapa hidrogen peroksida ini banyak dimuat di truk angkutan penyeberangan maupun jarak jauh? Nah ini karena hidrogen peroksida dibutuhkan untuk membunuh virus di tambak-tambak udang yang setelah panen, tambak itu harus disterilkan dengan hidrogen peroksida dan juga hidrogen peroksida ini dibutuhkan untuk pembersih untuk di hotel-hotel dan kebutuhan-kebutuhan di rumah tangga juga banyak," katanya.

Karenanya banyak transportasi seperti truk yang memuat bahan kimia hidrogen peroksida, baik digunakan langsung maupun dibawa ke alamat tujuan sebagai kargo, permintaan individu perseorangan atau perusahaan.

"Hidrogen peroksida ini kalau tumpah bereaksi dengan kain, dengan kayu akhirnya akan terjadi reaksi yang menimbulkan, menghasilkan panas dan akan bisa menyala sendiri, jadi self-ignition, nah ini akhirnya menjadikan pemicu kebakaran di kapal," sebut Soerjanto.

Posisi Mobil Listrik di Kapal

Selain truk, kendaraan lain seperti mobil listrik juga mudah terbakar di atas kapal laut. Sayangnya belum ada metode untuk memadamkan EV yang terbakar di atas kapal pelayaran meski tempat motor atau mobil listrik telah memiliki tempat insulasi khusus.

"Selain dibatasi jumlah EV di atas kapal pelayaran, lokasi EV ditempatkan di dekat tempat masuk kapal (di dekat ramp door kapal laut). Jadi, kalau ada masalah bisa langsung diceburkan ke laut, mengingat susah dipadamkan," kata Soerjanto.

Salah satu contoh kebakaran di Kapal Ro-Ro Niki Sejahtera terbakar hingga tenggelam pada 1 Agustus 2024. Berdasar hasil investigasi, mulanya karena salah satu truk di geladak kendaraan yang terbakar.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tabrakan Beruntun Terulang, Pakar Teriak RI Darurat-Ini Warningnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular