FOTO INTERNASIONAL

Penampakan 'Mesin Kematian' Rezim Assad di Suriah, Kubur 100.000 Mayat

Reuters, CNBC Indonesia
Rabu, 18/12/2024 12:05 WIB

Jaksa kejahatan perang ungkap bukti kuburan massal di Suriah, sebut "mesin kematian" Assad, dengan 100.000 lebih korban disiksa dan dibunuh sejak 2013.

1/5 Orang-orang bereaksi saat tim penyelamat mencari anggota keluarga mereka yang ditahan di penjara Sednaya, yang dikenal sebagai rumah jagal di bawah kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah, setelah al-Assad digulingkan, di Sednaya, Suriah, 17 Desember 2024. (REUTERS/Amr Alfiky)

Beberapa warga berdoa untuk keluarganya sembari menangis saat diatas kuburan massal peninggalan pemerintahan Bashar al-Assad, di Sednaya, Suriah, Selasa (17/12). (REUTERS/Amr Alfiky)

2/5 Orang-orang bereaksi saat tim penyelamat mencari anggota keluarga mereka yang ditahan di penjara Sednaya, yang dikenal sebagai rumah jagal di bawah kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah, setelah al-Assad digulingkan, di Sednaya, Suriah, 17 Desember 2024. (REUTERS/Amr Alfiky)

Dilansir Reuters pada Rabu (18/12/2024), Seorang jaksa kejahatan perang internasional mengatakan pada Selasa bahwa bukti dari kuburan massal di Suriah mengungkap "mesin kematian" yang dijalankan negara di bawah Bashar al-Assad. Ia memperkirakan lebih dari 100.000 orang disiksa dan dibunuh sejak 2013. (REUTERS/Ammar Awad)

3/5 Orang-orang bereaksi saat tim penyelamat mencari anggota keluarga mereka yang ditahan di penjara Sednaya, yang dikenal sebagai rumah jagal di bawah kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah, setelah al-Assad digulingkan, di Sednaya, Suriah, 17 Desember 2024. (REUTERS/Amr Alfiky)

Setelah mengunjungi dua kuburan massal di Qutayfah dan Najha dekat Damaskus, mantan duta besar AS untuk kejahatan perang, Stephen Rapp, mengatakan kepada Reuters: "Lebih dari 100.000 orang hilang dan disiksa hingga tewas dalam mesin ini." (REUTERS/Amr Alfiky)

4/5 Orang-orang bereaksi saat tim penyelamat mencari anggota keluarga mereka yang ditahan di penjara Sednaya, yang dikenal sebagai rumah jagal di bawah kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah, setelah al-Assad digulingkan, di Sednaya, Suriah, 17 Desember 2024. (REUTERS/Amr Alfiky)

"Kami belum pernah melihat yang seperti ini sejak era Nazi," kata Rapp, yang pernah memimpin penuntutan di pengadilan kejahatan perang Rwanda dan Sierra Leone serta bekerja dengan masyarakat sipil Suriah untuk mendokumentasikan bukti kejahatan perang dan mempersiapkan kemungkinan persidangan di masa depan. (REUTERS/Ammar Awad)

5/5 Orang-orang bereaksi saat tim penyelamat mencari anggota keluarga mereka yang ditahan di penjara Sednaya, yang dikenal sebagai rumah jagal di bawah kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah, setelah al-Assad digulingkan, di Sednaya, Suriah, 17 Desember 2024. (REUTERS/Amr Alfiky)

Assad, yang melarikan diri ke Moskow, terus membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintahnya dan menyebut para pengkritiknya sebagai ekstremis. Mouaz Moustafa, kepala Satuan Tugas Darurat Suriah yang berbasis di AS, memperkirakan sedikitnya 100.000 jenazah dikubur di Qutayfah, sekitar 40 km utara Damaskus, yang juga ia kunjungi. (REUTERS/Amr Alfiky)