Cadangan Emas Freeport di Tambang Bawah Tanah Capai 24 Juta Ons

pgr, CNBC Indonesia
12 December 2024 11:45
Tambang legendaris Grasberg milik PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Papua akan habis dan ditutup pada pertengahan tahun ini. Sebagai penggantinya, produksi emas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah.

Tambang bawah tanah ini lokasinya persis di bawah Grasberg. Penambangan bawah tanah menggunakan metode block caving, yang merupakan cara penambangan bawah tanah dengan efisiensi sumberdaya yang tinggi untuk melakukan penambangan, di mana blok-blok besar bijih di bawah tanah dipotong dari bawah sehingga bijih tersebut runtuh akibat gaya beratnya sendiri.

Tambang bawah tanah ini sudah direncakan sejak 2004 dan terus dikembangkan hingga sekarang. Ada dua blok tambang bawah tanah Freeport yang jadi andalan saat ini, yaitu Deep Ore Zone (DOZ) dan Big Gossan. Saat ini tengah dikembangkan juga blok bernama Deeep Mill Level Zone (DMLZ).

Di dalam tambang ini, terbangun jalan sepanjang 650 kilometer (km), yang berarti panjangnya lebih dari jarak Jakarta ke Yogyakarta. Jalan di dalam tambang bawah tanah ini akan terus dibangun hingga 1.000 km atau seperti Jakarta ke Surabaya.

Data terakhir produksi rata-rata dari tambang bawah tanah ini adalah 80.000 ton ore (bijih tambang) per hari.

Sampai dengan 2019, Freeport telah mengeluarkan investasi hingga US$ 16 miliar atau dengan kurs, saat ini sekitar Rp 224 triliun untuk pengembangan tambang bawah tanah yang akan menjadi andalan mereka. Ke depan, Freeport yang saat ini 51% sahamnya dimiliki oleh PT Indonesia Alumunium (Inalum) akan mengucurkan lagi investasi hingga US$ 15 miliar atau sekitar Rp 210 triliun untuk tambang bawah tanah tersebut.  (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Emas Bawah Tanah Terbesar Milik Freeport (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyimpan cadangan tembaga dan emas yang berlimpah dari tambang bawah tanah. Tercatat, untuk cadangan tembaga mencapai 29 miliar pound dan 24 juta ons emas hingga tahun 2041.

Vice President Underground Engineering Freeport Indonesia, Anton Priatna menyampaikan, produksi bijih konsentrat perusahaan mengandalkan tambang bawah tanah. Di antara tambang bawah tanah itu adalah Grasberg Block Cave (GBC), Big Gossan, Deep Ore Zon (DOZ) dan juga Deep Mill Level Zone (DMLZ).

Adapun lewat tambang itu, produksi bijih konsentrat yang dihasilkan Freeport Indonesia bisa mencapai 220-230 ribu ton per hari. Kelak, produksi akan bertambah dengan beroperasinya tambang bawah tanah Kucing Liar di tahun 2028.

"Nanti di tahun 2029, produksi akan bertambah melalui tambang bawah tanah Kucing Liar menjadi 240 ribu ton per hari," kata dia, dikutip Kamis (11/12/2024).

Sebagaimana diketahui, tambang bawah tanah Kucing Liar diperkirakan bisa memproduksi bijih konsentrat sebanyak 90 ribu ton per hari.

Di sisi lain, ia mengatakan, sejatinya Freeport memiliki cadangan hingga tahun 2041 mencapai 29 miliar pound tembaga dan 24 juta ons emas hingga tahun 2041.

Tak cuma sampai situ, berdasarkan data sumber daya, bijih konsentrat yang ada di area eksplorasi Freeport itu mencapai sekitar 48 miliar pound tembaga dan 58 juta ons emas.

"Untuk bisa memastikan benar angka tersebut ada di area yang kita punya saat ini, kita harus melakukan eksplorasi yang membutuhkan waktu 5-10 tahun. Itulah kenapa beyond 2041 itu ialah sesuatu yang kita perlukan, karena tanpa itu, ini tidak bisa dibuktikan, walaupun sampai 2061 kita masih bisa beroperasi," ungkap dia.

Asal tahu saja, kegiatan pertambangan bawah tanah Freeport sudah dimulai dalam kurun waktu 2015 hingga 2018. Sementara persiapan infrastrukturnya dimulai sejak tahun 2004. Maka dari itu, butuh waktu 11 sampai 15 tahun untuk memulai produksi dari proses pembangunan infrastruktur.

"Itulah kenapa proyek pertambangan itu membutuhkan kepastian jangka panjang. Karena ketika kita tidak bisa mendapatkan kepastian jangka panjang kita sulit untuk memproyeksikan fasilitas yang dibutuhkan untuk produksi," tandas dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bisa Hasilkan 60 Ton Emas Tahun Depan, Ini Pemilik Pabriknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular