
Panas Perang Saudara Arab, Pemberontak Kuasai Kota Kunci Suriah
Pemberontak Suriah mencetak kemenangan besar pada Sabtu (7/12/2024) dengan merebut kota strategis Hama

Pemberontak Suriah mencetak kemenangan besar pada Sabtu (7/12/2024) dengan merebut kota strategis Hama, melanjutkan kemajuan kilat mereka di wilayah utara Suriah dalam seminggu terakhir. Keberhasilan ini memberikan pukulan telak bagi Presiden Bashar al-Assad dan sekutunya, Rusia serta Iran, dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun. (REUTERS/MAHMOUD HASANO)

Setelah bertahun-tahun menghadapi kebuntuan garis depan, pemberontak melancarkan serangan tercepat yang pernah terjadi sejak pemberontakan terhadap Assad berubah menjadi perang saudara. (REUTERS/MAHMOUD HASANO)

Dengan menguasai Hama, pemberontak kini mengendalikan kota sentral yang sebelumnya tidak pernah berhasil mereka rebut. (AP Photo/Ghaith Alsayed)

Tentara Suriah menyatakan bahwa mereka menarik pasukan dari Hama untuk "melindungi nyawa warga sipil dan mencegah pertempuran di dalam kota" setelah terjadi bentrokan sengit. Namun, pemberontak berhasil masuk ke kota dengan relatif cepat. (REUTERS/MAHMOUD HASANO)

Pemandangan perayaan terjadi di Hama. Foto-foto menunjukkan pemberontak berparade di kota dengan tembakan perayaan, sementara rekaman lain memperlihatkan para tahanan yang dibebaskan dari penjara kota. (AP Photo/Ghaith Alsayed)

"Kami siap melanjutkan ke selatan menuju Homs," ungkap pernyataan dari operasi pemberontak di media daring, yang juga menyerukan warga Homs untuk bangkit melawan Assad. Al Jazeera menyiarkan gambar pemberontak di Hama, di mana beberapa terlihat menyapa warga sipil di sebuah bundaran, sementara yang lain melaju dengan kendaraan militer dan sepeda motor. (Photo by Bakr ALKASEM / AFP)

Hama memiliki signifikansi strategis dan sejarah yang mendalam. Pada 1982, kota ini menjadi pusat pemberontakan Ikhwanul Muslimin terhadap rezim ayah Bashar al-Assad. Militer melancarkan serangan balasan selama tiga minggu yang menewaskan lebih dari 10.000 orang. (REUTERS/MAHMOUD HASANO)

Penguasaan Hama juga berdampak pada komunitas minoritas di sekitar kota, seperti Kristen di Muhrada yang masih bertahan dari pemberontak, serta Muslim Ismaili di Salamiya yang dilaporkan telah menerima kendali pemberontak, menurut Syrian Observatory for Human Rights. (REUTERS/Orhan Qereman)