Internasional

'Kiamat' Listrik Guncang Amerika, Satu Negara Gelap Gulita

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 December 2024 09:05
Jaringan listrik nasional di Kuba mati. (REUTERS/Alexandre Meneghini)
Foto: Jaringan listrik nasional di Kuba mati. (REUTERS/Alexandre Meneghini)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kuba kembali dilanda pemadaman listrik nasional setelah jaringan listrik di pulau itu mati total pada Rabu (4/12/2024). Ini merupakan krisis energi terburuk yang dialami salah satu negara di Kepulauan Karibia tersebut dalam beberapa dekade terakhir.

Melansir Newsweek pada Kamis (5/12/2024), Electric Union, perusahaan listrik milik negara Kuba, mengatakan dalam media sosial X bahwa jaringan listrik "terputus sepenuhnya" sekitar pukul 2 pagi waktu setempat.

Jaringan terputus setelah Pembangkit Listrik Termoelektrik Antonio Guiteras di provinsi Matanzas, sekitar 60 mil di sebelah timur Havana, mati.

Meski begitu, perusahaan menyebut listrik mulai dipulihkan secara bertahap pada hari Rabu pagi di beberapa bagian negara tersebut, termasuk Havana, ibu kota dan kota terbesar Kuba. Dalam posting X pada Rabu sore, perusahaan mengatakan pabrik Antonio Guiteras "dalam proses memulai".

Sementara itu, Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel Bermúdez menulis di X bahwa ia telah memantau situasi tersebut, menambahkan bahwa Kementerian Energi dan Pertambangan serta Persatuan Listrik "bekerja tanpa lelah dan dengan cermat untuk menyambung kembali...Kemajuan yang baik seharusnya telah dicapai hari ini."

Menteri Energi dan Pertambangan Kuba Vicente de la O Levy mengatakan di TV bahwa listrik akan pulih sepenuhnya pada Kamis.

Masa Suram bagi Kuba

Warga Kuba telah menghadapi pemadaman listrik yang sering terjadi selama berbulan-bulan, dengan lebih dari separuh pulau mengalami pemadaman listrik selama jam sibuk.

Pada Oktober, jutaan warga Kuba tidak mendapatkan listrik selama pemadaman listrik nasional setelah Pabrik Termoelektrik Antonio Guiteras gagal beroperasi. Situasi diperburuk oleh Badai Oscar, yang menyebabkan pulau itu tidak mendapatkan listrik selama beberapa hari.

Bahkan belum sebulan kemudian, Badai Rafael kembali menyebabkan Kuba tidak mendapatkan listrik.

Pemadaman listrik yang sering terjadi terutama disebabkan oleh kekurangan bahan bakar dan infrastruktur yang menua. Kuba sendiri tengah mengalami krisis ekonomi yang makin parah dalam beberapa tahun terakhir.

Kekurangan pangan dan bahan bakar, disertai inflasi yang meningkat secara bertahap dan hilangnya daya beli telah memaksa ribuan orang mengungsi. Para migran sebagian besar berbondong-bondong ke Amerika Serikat, tetapi juga ke Spanyol dan negara-negara Amerika Latin lainnya.

Kuba memproduksi sekitar setengah dari minyak mentahnya dan setengah lainnya dibeli dari negara-negara lain seperti Venezuela dan Rusia. Namun, mengimpor minyak bukanlah tugas yang mudah atau murah karena sanksi AS.

Pulau tersebut telah berupaya meningkatkan jaringan listriknya melalui penggunaan sumber daya listrik alternatif. Kuba sedang membangun 31 pusat untuk menghasilkan energi surya yang akan selesai tahun depan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kiamat' Listrik Hantam Negara Ini, Warga Mati Lampu Total 4 Hari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular