Gak Cuma RI, ASEAN Kalah Modal Eksplorasi Tambang dari AS Cs

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
28 November 2024 20:50
Trucks load raw nickel near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kegiatan eksplorasi mineral dan batu bara (minerba) yang dilakukan oleh sejumlah negara di ASEAN selama ini masih jauh lebih rendah, terutama apabila dibandingkan sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat, Eropa, bahkan Australia.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyampaikan bahwa sekalipun ASEAN berpotensi menjadi pusat untuk investasi di sektor pertambangan, namun untuk kegiatan eksplorasi, ASEAN kalah modal apabila dibandingkan negara seperti Amerika Serikat dan negara lainnya.

"Kita lihat ASEAN kan sebetulnya magnetnya betul-betul ada di Indonesia, beberapa yang di Filipina, ada nikel, kemudian ada beberapa negara lain, Myanmar, Laos, dan lain sebagainya, untuk eksplorasi masih relatif jauh," kata Tri dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, dikutip Kamis (28/11/2024).

Oleh sebab itu, Tri memandang bahwa apabila ASEAN mempunyai cita-cita menjadi pusat investasi di sektor pertambangan, maka pusat investasi sudah semestinya berada di Indonesia.

"Nah tapi kalau melihat dari total investasi untuk eksplorasi dari 10-15 tahun ke belakang sampai sekarang, itu ASEAN itu paling kecil banget. Apabila dibandingkan dengan negara-negara Amerika, Eropa, dan lain-lain, termasuk Australia, itu ASEAN masih relatif kecil," katanya.

Ia pun berharap, MIND ID sebagai holding BUMN pertambangan dapat mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi yang lebih masif. Dengan begitu, diharapkan terdapat temuan cadangan yang signifikan.

"Saya rasa untuk eksplorasi tidak perlu ada ketakutan, untuk nanti kalau misalnya nggak ketemu sumber daya dan cadangan seperti apa, saya rasa sekarang sudah mulai mengertilah tentang bisnis proses industri pertambangan, jadi kerugian negara dan lain sebagainya bisa kita minimalkan," ujar Tri.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sampai 2026 Produksi Batu Bara RI Masih Jor-joran Hingga 730 Juta Ton!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular