Kuasai 42% Cadangan Nikel Dunia, RI Bisa Jadi Raja!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 25/11/2024 17:50 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel yang cukup besar. Bahkan, nikel RI digadang-gadang menyumbang 42% cadangan nikel global saat ini.

Bahlil membeberkan bahwa berdasarkan data Badan Geologi Amerika, cadangan nikel Indonesia pada 2022-2023 tercatat sebesar 25% dari total cadangan dunia. Namun, data terbaru pada Maret-April 2024 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan, dengan cadangan nikel Indonesia mencapai 42% dari total cadangan global.

"Kita nikel di tahun 2022-2023 data Badan Geologi Amerika mengatakan bahwa total cadangan Nikel dunia di Indonesia itu ada 25 persen tetapi di 2024 bulan Maret-April kalau nggak salah itu Badan Geologi Amerika yang dijadikan sebagai referensi Itu merevisi bahwa memang total cadangan nikel dunia yang ada di Indonesia itu 42 persen," kata dia dalam acara Minerba Expo 2024 di Jakarta, Senin (25/11/2024).


Oleh sebab itu, ia menilai dengan cadangan nikel yang cukup besar, maka kontribusi sektor mineral dan batu bara (minerba) kepada pendapatan negara tentunya akan sangat signifikan.

Adapun pada 2014 misalnya, PNBP dari sektor minerba hanya sekitar Rp 29 triliun. Namun saat ini angka tersebut telah melonjak menjadi lebih dari Rp 170 triliun, setara dengan 10-11% dari total pendapatan negara.

"Kalau akumulasi PNBP dari ESDM kepada pendapatan negara itu sebesar Rp 300 triliun lebih termasuk sektor hulu migas," kata dia.

Bahlil menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam di Indonesia sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945, yang menyatakan bahwa kekayaan alam di darat, laut, maupun udara dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pengusaha.

"Ini pasal 33 seluruh kekayaan darat laut maupun udara dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Bukan dikuasai oleh pengusaha," katanya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah