Bos BI Ramal The Fed Hanya Pangkas Suku Bunga 50 Bps di 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan Fed Fund Rate (FFR) masih akan turun sebesar 25 basis poin (bps) di Desember 2024. Namun, Perry menilai Federal Reserve (the Fed) akan mengerem kenaikan suku bunganya tahun depan.
"Tapi untuk tahun depan yang kami perkirakan semula turun 75-100 bps. Perkiraan kami terkini hanya turun 50 bps, dua kali saja ke depan," kata Perry, dalam paparan RDG BI, Rabu (20/11/2024).
Semula, kata Perry, BI memperkirakan the Fed akan memangkas 3-4 kali atau 75-100 bps pada tahun depan. Adapun, perangkat FedWatch dari CME Group menunjukkan 53,5% pelaku pasar memproyeksi The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan 18 Desember mendatang.
"Dot plot" yang berisikan pandangan 19 anggota FOMC pada September 2024 menunjukkan bahwa 10 dari 19 menginginkan pemangkasan 50 bps lagi November hingga sisa tahun. Anggota FOMC melihat suku bunga acuan The Fed ada di 4,4% pada akhir tahun ini, setara dengan 4,25%-4,5%.
Sementara itu untuk 2025, The Fed memproyeksikan suku bunga berada di 3,4%. Angka ini mengindikasikan adanya pemotongan 100 bps atau 1%.
Pada 2026, suku bunga diharapkan turun menjadi 2,9% atau dipangkas 50 bps.
"Pemotongan suku bunga Fed 25 bps lebih terkait dengan tren jangka panjang. Secara keseluruhan, kami memperkirakan pemangkasan 100 bps penuh tahun ini dan 100 bps lagi tahun depan sehingga bisa menurunkan suku bunga pada pinjaman mobil, hipotek, kartu kredit," kata Christopher Clarke, profesor ekonomi di Washington State University, kepada CBS News.
Analis dari Capital Economics memprediksi Fed akan menurunkan suku bunga acuan 25 bps pada setiap pertemuan berikutnya, dengan suku bunga mencapai titik terendah pada Mei antara 3,50%- 3,75%.
(haa/haa)