Kabar Terbaru Lelang Tambang RI, Ada yang Gak Laku & Terseret KPK

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
13 November 2024 09:55
Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sepanjang tahun 2023 lalu, pihaknya sudah melelang sebanyak 20 Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno menyebutkan bahwa dari 20 WIUP yang dilelang oleh pemerintah, hanya 14 WIUP yang 'laku' terjual.

"Untuk tahun 2023 kita telah melakukan lelang total 20 WIUP dan kemudian dinyatakan 14 WIUP sudah berhasil dilakukan lelang. 6 diantaranya tidak bisa diteruskan," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Rabu (13/11/2024).

Dari 14 WIUP yang berhasil dilakukan lelang, Tri mengungkapkan terdapat WIUP nikel, batu bara, dan emas. Sedangkan, sisa WIUP yang tidak berhasil dilakukan lelang adalah untuk jenis WIUP bijih besi.

"Untuk 20 WIUP yang dilelang atau 14 WIUP yang berhasil kita selesaikan yaitu 4 Nikel, 7 Batu Bara dan 3 Emas. Untuk bijih besi tidak ada peminatnya," ujarnya.

Namun, ada beberapa alasan tidak berhasil proses lelang yang dilakukan oleh pemerintah. Beberapa diantaranya lantaran urusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga sanggahan kerja sama antara bupati wilayah setempat dengan wilayah pelatihan militer.

"Yang pertama ada pengurusan KPK,kemudian kita hentikan. Kemudian yang satu lagi itu ternyata ada sanggahan dari kerjasama antara Bupati dengan Kodam untuk tempat latihan militer sehingga kita batalkan.Kemudian beberapa tidak ada peminat," tambahnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Tambang RI di Lelang, Ada yang Gak Laku & Terseret KPK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular