Internasional

Inflasi Turki Turun, Terendah Sejak Juli 2023

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 04/11/2024 19:50 WIB
Foto: Turki (AFP/OZAN KOSE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat inflasi tahunan Turki mencapai 48,6% pada Oktober 2024. Hal ini terjadi setelah para pejabat Ankara berupaya keras untuk menurunkan harga konsumen yang melonjak.

Mengutip AFP, angka tersebut menandai perlambatan kelima berturut-turut dalam pertumbuhan harga konsumen dan level terendah sejak Juli 2023. Inflasi mereda untuk sebagian besar sektor indeks.


Dalam data Trading Economics salah satu yang menurun adalah harga untuk perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya. Angkanya 89,39% berbanding 97,87% pada September.

Penurunan juga terjadi di sektor transportasi 26,14% dibanding sebelumnya 26,60%. Perabotan, peralatan rumah tangga, pemeliharaan rutin rumah juga mengalami penurunan dengan 39,22% dibanding sebelumnya 40,29%.

Sebaliknya, inflasi naik pada makanan dan minuman non-alkohol, mencapai 45,28%, setelah sebelumnya 43,72% pada bulan lalu. Sementara itu, inflasi inti turun menjadi 47,75%, terendah sejak Juni 2023, turun dari 49,10% pada September.

Secara bulanan, CPI berada di 2,88%. Namun ini melambat dari kenaikan 2,97% pada periode sebelumnya.

Perlu diketahui bank sentral Turki (CBRT) mulai menaikkan suku bunga tahun lalu untuk melawan harga yang melonjak setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mencabut penentangannya terhadap kebijakan moneter ortodoks. Pada bulan September, bank sentral mempertahankan suku bunga utamanya tetap stabil pada 50% selama enam bulan berturut-turut.

"Penurunan inflasi Turki yang lebih kecil dari yang diharapkan pada bulan Oktober ... kemungkinan akan menghancurkan harapan yang tersisa bahwa siklus pelonggaran moneter akan dimulai tahun ini," kata ekonom negara berkembang Eropa di firma riset Capital Economics, Nicholas Farr.

"Risiko sekarang tampaknya condong ke arah pemotongan suku bunga yang akan terjadi bahkan lebih lambat dari perkiraan kami saat ini untuk Q1 (kuartal pertama) tahun depan," tambahnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025