BPS: Indonesia Cetak Inflasi 0,08% di Oktober 2024

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
01 November 2024 09:07
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat menyampaikan rilis BPS pada Selasa (15/10/2024). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)
Foto: Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat menyampaikan rilis BPS pada Selasa (15/10/2024). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia mengalami inflasi 0,08% (month to month/mtm) pada Oktober 2024. Inflasi ini terjadi setelah IHK tercatat deflasi selama lima bulan beruntun.

Adapun, inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 1,71% dan inflasi kalender (year to date) sebesar 0,82%.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti mengungkapkan inflasi Oktober 2024 mengakhiri deflasi selama lima bulan beruntun.

"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar perawatan pribadi dan jasa lainnya inflasi 0,94% dan memberi andil inflasi 0,06%," kata Amalia, Jumat (1/11/2024).

Adapun, komoditas dominan dorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang beri andil 0,06%. Inflasi bulanan ini didorong oleh inflasi inti dan didorong oleh emas serta lauk pauk dan minyak goreng.

Sebanyak 28 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi, sedangkan 10 provinsi mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Maluku sebesar 0,65%. Sementara itu, deflasi terdalam terjadi di Maluku Utara sebesar 1,65%.

Inflasi ini sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 15 institusi. Konsensus pasar memperkirakan IHK Oktober 2024 mengalami inflasi tipis sebesar 0,03%. Inflasi dipicu oleh kenaikan bahan pangan.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: RI Alami Deflasi 0,03% pada Agustus 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular