Komisi V DPR Takut Tugas Kementan Terlalu Berat, Peringatkan Soal Ini

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
29 October 2024 18:30
Komisi V DPR RI Raker dengan Pemerintah di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (29/10/2024). Tangkapan layar Youtube Komisi V DPR RI Channel)
Foto: Komisi V DPR RI Raker dengan Pemerintah di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (29/10/2024). Tangkapan layar Youtube Komisi V DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, sebaiknya Kementerian Pertanian (Kementan) tidak membebani diri dengan tambahan tugas-tugas berat. Sebab, kata dia, tanggung jawab Kementan dalam mewujudkan Indonesia agar swasembada pangan sudah cukup berat.

Hal itu disampaikan saat memimpin Rapat Kerja bersama pemerintah, dihadiri Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri Transmigrasi dan Percepatan Kawasan Timur Indonesia M. Iftitah Sulaiman, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya TNI Kusworo, Selasa (29/10/2024). 

"Ada pemikiran di pemerintah, kami mendapatkan isu tanda kutip, bahwa irigasi itu akan dikerjakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Saran kami, ini kan bidang infrastruktur, harusnya, ini saran kami saja di Komisi V, bendungan, irigasi primer, sekunder, tersier, itu kan satu kesatuan. Di sini perlu orang-orang teknis. Sistem gravitasi kah, pompanisasi kah, dan seterusnya. Ini sangat teknis sekali, seharusnya ini tetap jadi domain Kementerian Pekerjaan Umum," kata Lasarus. 

"Kalau irigasinya nanti dipindahkan ke Kementerian Pertanian, saya takut, Kementerian Pertanian nanti lupa melakukan ekstensifikasi, intensifikasi, menambah jumlah petani, kemudian rantai pasok dukungan ke pertanian. Masih banyak banget. Kenapa mesti ambil pekerjaan Menteri Pekerjaan Umum," tukasnya.

Dia pun menyinggung importasi beras yang masih mencapai jutaan ton.

"Kalau masih impor beras sekian ton dan seterusnya, kapan swasembada? Saya di Kalimantan berladang, bukan tradisi ya, tapi orang Dayak bertanam itu lahannya berpindah. Tabur benih, nggak dipupuk, tapi cukup buat makan setahun. Kami nggak pernah beli beras dari kota. Tapi Indonesia secara keseluruhan impor beras jutaan ton per tahun. Kenapa masih urus irigasi yang urusan Kementerian Pekerjaan Umum?" cetusnya.

"Kenapa tidak mengembangkan bibit yang tahan di tanah kita dan seterusnya? Tapi ini domain pemerintah, kami serahkan ke pemerintah. Kami di Komisi V ini cuma khawatir kalau Kementan membebani diri dengan beban terlalu tinggi, nanti justru banyak pekerjaan yang jadi tugasnya nggak terselesaikan. Ini aspirasi yang disampaikan teman-teman di sini ke saya," kata Lasarus.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menhub Budi Karya Pamitan ke DPR dan Minta Maaf, Bilang Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular