Internasional

Tangkal 'Kiamat', Australia Gandeng RI Bikin Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 29/10/2024 14:04 WIB
Foto: Tangaroa Blue/Handout via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia dan Australia menggelar acara Demo Day Plastics Innovation Hub Indonesia di Jakarta, Selasa (29/10/2024). Acara ini diadakan untuk mempertemukan para wirausahawan lingkungan dan pakar industri terbaik di kawasan ini guna memperlihatkan solusi yang dapat mengubah dunia dalam memerangi sampah plastik.

Secara rinci, acara ini diselenggarakan oleh Indo-Pacific Plastics Innovation Network (IPPIN) Indonesia. IPPIN Indonesia Chapter merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia, termasuk lembaga sains nasional Australia CSIRO, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia melalui Kedaireka, National Plastics Action Partnership Indonesia, dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Inovasi yang ditampilkan tahun ini meliputi praktik pengelolaan sampah jarak jauh, pemantauan sampah laut, dan bahkan permainan untuk mendorong pengumpulan sampah di dunia nyata.


"Australia dan Indonesia memiliki kepentingan ekonomi dan lingkungan yang sama dalam mengatasi tantangan terkait polusi plastik. Program seperti IPPIN sangat penting untuk memberdayakan para wirausahawan dalam mengembangkan solusi baru dan berkelanjutan," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams.

Secara khusus, William menyebut bahwa kali ini akan ada pemaparan 8 tim yang sebelumnya telah dibentuk untuk mencari solusi dari limbah plastik.

"Selama tiga belas minggu tim ini merancang idenya untuk disodorkan kepada pelaku bisnis sehingga ide ini bisa di-scale up," tambahnya.

Inisiatif ini sendiri telah mendapatkan respon yang baik dari pihak Indonesia. Ketua Kemitraan Indonesia National Plastic Action Partnership, Wahid Supriyadi, mengatakan bahwa kerja sama ini sangat penting lantaran tahun depan kemungkinan volume sampah yang mengalir di perairan Indonesia akan meningkat 30%.

"Aliran sampah plastik ke lautan Indonesia diproyeksikan akan meningkat 30% menjadi sekitar 800.000 ton pada tahun 2025. Saya gembira melihat solusi bisnis yang berani dan tangguh untuk mengatasi masalah mendesak ini bersama mitra Indonesia dan Australia," tuturnya.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurnalis Australia Kena Peluru Karet Saat Siaran