Bos Indika Energy Blak-blakan Alasan di Balik Merambah Bisnis Baru
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indika Energy Tbk (INDY) mengungkapkan perusahaan melakukan diversifikasi produk, tidak hanya di sektor pertambangan, namun merambah pada bisnis kendaraan listrik di Indonesia.
VP Director & Group CEO Indika Energi, Azis Armand buka-bukaan, bahwa perusahaan masuk ke sektor kendaraan listrik lantaran ingin membuat bisnis yang berkelanjutan. Sebab, pertambangan batu bara yang menjadi 'tulang punggung' bisnis saat ini memiliki sifat yang terbatas.
"Kalau cadangan batu bara yang kita miliki ini, ini kan terbatas di konsesi yang kita miliki. Itu kita ingin lebih panjang daripada ketersediaan cadangan tersebut," ujar Azis kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Senin (28/10/2024).
Selain untuk memperpanjang bisnis perusahaan, Azis menyebutkan, bahwa diversifikasi produk INDY pada kendaraan listrik juga dinilai sebagai upaya perusahaan menjalankan program ramah lingkungan di Indonesia.
"Sehingga beberapa sektor yang kita masuki, itu contohnya adalah industri kendaraan berbasis listrik, kemudian renewable energy, nature-based solution, tambang-tambang juga yang bukan batu bara, logistik, dan beberapa sektor lainnya," tambahnya.
Dengan begitu, kata Azis, diversifikasi perusahaan di berbagai sektor tersebut diharapkan bisa membuat perusahaan memiliki bisnis jangka panjang, berkelanjutan, dan stabil.
"Itu yang melatar belakangi supaya kita bisa lebih jangka panjang, sustainable, dan juga lebih stabil dalam kehidupan Indika Energy secara keseluruhan," tandasnya.
Seperti diketahui, selama ini INDY berfokus pada pertambangan batu bara. Namun kini perusahaan mulai mengalokasikan investasi pada tambang lainnya seperti emas, bauksit, hingga bisnis kendaraan listrik.
President Director PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid juga sempat mengatakan saat ini sektor batu bara masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi perusahaan. Namun bicara mengenai prospek ke depan, perusahaan sedikit demi sedikit bakal mulai beralih ke bisnis lain.
"Pelan-pelan kita lepas (batu bara) tapi sambil kita melepas kita siapkan penggantinya misalnya emas dan bauksit," ujar dia kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (17/5/2023).
Arsjad menilai perusahaan mempunyai komitmen kuat dalam mendukung terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Karena itu, tidak hanya masuk ke bisnis kendaraan listrik roda dua, namun Indika juga berekspansi ke pertambangan bauksit.
"Balik lagi yang kita lihat bukan hanya manufacturing dari EV tapi kita harus dari ekosistem. Makanya kalau dilihat kita akuisisi perusahaan yang bauksit kita merasa bahwa kita punya keahlian loh di mining," kata Arsjad.
(pgr/pgr)