
Rencana Kemenangan Ukraina Terungkap, Ada 'Barter' SDA dengan NATO

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan "rencana kemenangan" yang telah lama dinantikan, menyerukan kepada sekutunya untuk mengambil langkah-langkah mendesak guna memperkuat Kyiv di tengah situasi genting, dengan tujuan mengakhiri perang dengan Rusia pada tahun depan.
Saat pasukan Rusia terus maju di timur Ukraina dan musim dingin dengan pemadaman listrik yang suram mendekat, Zelensky menyampaikan kepada parlemen bahwa rencananya memiliki lima poin utama yang berada di tangan para sekutunya.
Salah satu poin penting dalam rencana tersebut adalah undangan tanpa syarat untuk bergabung dengan NATO segera dan dukungan senjata. Sebagai imbalannya, Zelensky menawarkan peran Barat dalam mengembangkan sumber daya alam (SDA) mineral Ukraina serta menjamin keamanan NATO dengan kehadiran pasukan Ukraina yang bisa menggantikan sebagian pasukan AS di Eropa.
"Bersama dengan mitra kami, kita harus mengubah keadaan sehingga perang berakhir, terlepas dari apa yang diinginkan Putin. Kita semua harus mengubah keadaan agar Rusia dipaksa untuk berdamai," katanya, dilansir Reuters, Kamis (17/10/2024).
Zelensky juga menambahkan bahwa rencananya mencakup pembentukan paket pencegahan strategis non-nuklir yang komprehensif di dalam Ukraina untuk melindungi negara dari ancaman Rusia dan menghancurkan kekuatan militer Rusia. Meski tidak merinci lebih lanjut, ia menyebutkan adanya addendum rahasia yang tidak bisa diungkapkan kepada publik.
Rencana ini juga memperkirakan peran Barat dalam investasi dan perlindungan sumber daya mineral alam Ukraina dari serangan Rusia, serta janji-janji rekonstruksi pascaperang.
Namun, meski NATO telah menyatakan bahwa Ukraina sedang menuju keanggotaan, aliansi tersebut masih belum memberikan undangan resmi. Mark Rutte, Sekjen NATO, menganggap rencana tersebut sebagai sinyal kuat, tetapi belum dapat mendukungnya sepenuhnya pada saat ini.
Sementara itu, Kremlin menyatakan bahwa Ukraina harus "sadar" dan menyadari kegagalan dari kebijakan yang sedang mereka kejar.
Zelensky juga menyoroti bahwa upaya perang Rusia telah didukung oleh pengiriman senjata dan personel dari Korea Utara, dan sebelumnya, Barat serta Ukraina menuduh Iran mengirim rudal balistik jarak pendek ke Rusia, meski Rusia menyangkal hal tersebut.
Rencana ini menjadi ujian besar bagi sekutu utama Kyiv, yang telah menyumbangkan miliaran dolar senjata untuk mendukung Ukraina, meski ada kekhawatiran tentang eskalasi dalam perang melawan negara yang memiliki senjata nuklir terbesar di dunia.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Zelensky Siap Mundur, Ditukar Keanggotaan NATO untuk Ukraina