Prabowo Punya Ambisi Bangun 15 Juta Rumah, Bos Properti Buka Suara

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
10 October 2024 21:10
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Apel Kader Partai Gerindra, Jakarta (31/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube GerindraTV)
Foto: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Apel Kader Partai Gerindra, Jakarta (31/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube GerindraTV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden terpilih Prabowo Subianto bakal membangun 3 juta unit rumah per tahun selama masa kepemimpinannya 5 tahun ke depan. Kalangan pengembang menilai program 3 juta rumah per tahun menjadi sebuah loncatan tinggi bagi industri perumahan nasional di masa mendatang.

Namun Ketua Umum DPP REI Joko Suranto memberi catatan tidak akan ada hasil yang berbeda, jika cara mengatasinya masih tetap sama. Apalagi saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi angka backlog (kekurangan) pasokan rumah yang sangat besar mencapai 12,7 juta unit. Ironisnya, angka itu tidak banyak mengalami perubahan setidaknya dalam 10 tahun terakhir.

"Oleh karena, program pengentasan angka kemiskinan termasuk lewat penyediaan hunian secara masif sebanyak 3 juta unit bagi masyarakat di pedesaan dan perkotaan menjadi sejalan (inline) dengan usaha mengentaskan backlog. Kami dari REI komit mendukung program yang sangat mulia ini," kata Joko di Executive Dialogue Propertinomic Real Estate Indonesia (REI) bersama Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim S. Djojohadikusumo di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Sektor properti telah memberi kontribusi besar pada PDB nasional sebesar 14%, menyumbang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 9%, pendapatan asli daerah (PAD) antara 35-55% dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 14-17 juta orang.

Suasana pembangunan proyek Buluh Minihouse di kawasan Condet, Jakarta Timur, Jumat (7/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Suasana pembangunan proyek Buluh Minihouse di kawasan Condet, Jakarta Timur, Jumat (7/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Suasana pembangunan proyek Buluh Minihouse di kawasan Condet, Jakarta Timur, Jumat (7/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sektor ini juga berperan dalam menurunkan angka kemiskinan sebesar 8%, serta menekan stunting seperti yang dicita-citakan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurut Joko, karena memiliki keterkaitan dengan hampir 185 industri lainnya di sektor riil, sektor properti jelas memiliki dampak besar bagi bergeraknya perekonomian. Sebagai bisnis padat karya, sektor properti mampu menyerap banyak tenaga kerja yaitu hampir 13 juta-19 juta orang.

Dengan kontribusi yang cukup strategis itu, maka industri properti sangat-sangat pantas menjadi tulang punggung (backbone) utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Termasuk untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% per tahun untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045. Sektor properti dan di dalamnya perumahan akan bertindak sebagai pengungkit perekonomian nasional sesuai dengan paradigma yang diusung propertinomic," tegas Joko yang juga merupakan Anggota Satgas Perumahan.

Sebelumnya Hashim mengungkapkan bahwa Prabowo bukan hanya membangun 3 juta unit rumah, melainkan 5x lipat dari itu selama 5 tahun mendatang dalam jabatannya.

"Perumahan setelah kita pelajari kita perlu besar-besaran dipikirkan funding pendanaan, ternyata setelah dipelajari bukan 3 juta per periode, kita mau bikin 3 juta setahun jadi 5 tahun total 15 juta. Prabowo 2x15 juta dibangun itu 30 juta, betul-betul kita ambisius, kita harus pasang target tinggi. Karena kita tahu di Indonesia dengan target 15 juta dapat 11 juta aja puas, kalau bisa 16 juta di atas ekspektasi," kata Hashim.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bentuk Kementerian Perumahan, Prabowo Geber Program 3 Juta Rumah/Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular