Target Hampir Rp3.000 T, Sri Mulyani: Susah Loh Ngumpulin Pajak!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
08 October 2024 16:25
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan Konferensi Pers APBN KiTA. (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan Konferensi Pers APBN KiTA. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sulitnya mengumpulkan penerimaan pajak dalam sebuah seminar dihadapan para investor di Jakarta Convention Center, Selasa (8/10/2024).

Ia mengungkapkan hal itu saat menyampaikan target penerimaan negara dalam APBN 2025. Target penerimaan negara masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu senilai Rp 2.996,9 triliun dengan target pendapatan pajak Rp 2.189,3 triliun.

"Nyaris kita mencapai Rp 3.000 triliun dan ini record terbaru dari penerimaan negara, mendekati Rp3.000 triliun di mana penerimaan pajak...," kata Sri Mulyani diikuti tepuk tangan hadirin.

"Boleh lah ditepuktangani, susah loh ngumpulin pajak. Kalau gampang ya tidak perlu tepuk tangan," ungkapnya.

Selain itu, Sri Mulyani juga mengungkapkan target belanja negara pada tahun depan yang sebesar Rp 3.613 triliun, terdiri dari belanja pemerintah pusat mencapai Rp 2.693 triliun dan transfer ke daerah Rp 919 triliun.

"Belanja cukup ambisius tapi realistis sehingga jaga pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain mampu cukupi kebutuhan belanja dari program pemerintahan baru," tegasnya.

Dengan kondisi penerimaan dan belanja negara itu, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa defisit APBN pada tahun depan ditargetkan sebesar 2,53% dari produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp 616 triliun.

"Dari postur ini kami telah terus konsultasi, koordinasi, dengan tim transisi dan sinkronisasi serta bersama presiden terpilih untuk bisa tampung program-program quick win dari pemerintah baru pada 2025," ungkap Prabowo.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Cecar Sri Mulyani Soal Pajak Underground Economy: Apa Maksudnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular