Internasional

Perang Makin Gila, Israel Disebut Gunakan Bom Terlarang di Lebanon

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 October 2024 05:02
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah lingkungan di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Senin (7/10/2024). (AP Photo/Bilal Hussein)
Foto: Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah lingkungan di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Senin (7/10/2024). (AP Photo/Bilal Hussein)

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel disebut telah menggunakan 'bom terlarang' yang mengandung uranium terdeplesi untuk menyerang Lebanon. Sindikat Ahli Kimia Lebanon (SCL) menyebut bom ini telah dilarang digunakan secara internasional.

Dalam sebuah pernyataan, SCL mengutuk "agresi biadab terhadap warga sipil di Lebanon dan pembantaian yang dilakukan terhadap rakyat Lebanon."

Dikatakan bahwa peringatan tersebut bertujuan "untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak menghirup debu dari pemboman Israel di beberapa wilayah Lebanon."

"Tingkat kerusakan dan penetrasi bangunan dan tanah hingga puluhan meter merupakan bukti penggunaan bom yang mengandung uranium terdeplesi, yang memiliki daya tembus yang luar biasa," kata badan tersebut, seperti dikutip dari TRT World, Selasa (8/10/2024).

Mereka menekankan bahwa "penggunaan jenis senjata yang dilarang secara internasional tersebut, terutama di Beirut yang berpenduduk padat, menyebabkan kerusakan besar, dan debunya menyebabkan banyak penyakit, terutama jika terhirup."

SCL juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan serangan Israel terhadap Lebanon dan menghentikan penggunaan bom yang dilarang secara internasional.

Mereka juga mendesak negara Lebanon untuk mengajukan gugatan hukum kepada Dewan Keamanan PBB terhadap "pelanggaran yang terjadi di tanah Lebanon dan upaya pembunuhan massal terhadap warga sipil yang tidak bersalah."

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon dengan menargetkan Hizbullah. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 1.200 orang dan melukai 3.400 lainnya sejak 23 September. Tel Aviv juga memulai invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Kampanye militer tersebut merupakan eskalasi dalam konflik selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal Tel Aviv di Gaza yang telah menewaskan hampir 41.900 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Setidaknya 2.036 orang telah tewas, lebih dari 9.500 orang terluka, dan 1,2 juta lainnya mengungsi, menurut otoritas Lebanon. Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos PBB : Dunia Tak Sanggup Jika Lebanon Jadi Gaza Kedua

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular