
Wow! Siap-Siap Kalimantan Barat Bakal Dibangun Pembangkit Nuklir Mini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa pemerintah berencana membangun teknologi reaktor nuklir skala kecil atau Small Modular Reactor (SMR) di Kalimantan Barat.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan, sudah banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan teknologi reaktor nuklir skala kecil atau Small Modular Reactor (SMR). Salah satunya yang berada di Kalimantan Barat.
"Banyak yang pengen. Ini akan coming soon yang SMR, Small Modular Reactor, di Kalbar," kata Agus ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Meski demikian, Agus tidak memerinci secara detail pihak mana yang nantinya akan masuk dalam pengembangan SMR di Kalimantan Barat tersebut.
Namun yang pasti, pemerintah memutuskan untuk tidak lagi menjadikan nuklir sebagai opsi terakhir, seperti yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) no.79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Keputusan ini akan diatur dalam pembaruan KEN. Saat ini pemerintah tengah menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional sebagai pembaruan dari PP No.79 tahun 2014 tersebut.
"Itu pesan besarnya di revisi PP KEN, yang sedang proses, DPR sudah setuju. Karena PP harus konsultasi sudah dijalankan, sekarang proses untuk formalisasi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto menyampaikan Amerika Serikat tertarik membangun kerja sama dengan Indonesia di bidang ketenaganukliran. Hal tersebut diketahui saat pihaknya menerima kunjungan resmi delegasi negeri Paman Sam itu baru-baru ini.
Menurut Sugeng, pihaknya menyambut baik rencana Amerika Serikat yang ingin bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, terutama untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
"Komisi VII DPR RI menerima delegasi dari Amerika Serikat, yang tujuan utamanya menjelaskan rencana kerjasama yang ditawarkannya kepada Indonesia, dalam bidang tenaga nuklir," kata dia dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (20/1/2023).
Termasuk, salah satu yang dijajaki adalah kerja sama nuklir melalui program US$ 9 juta di Kalimantan Barat, terutama untuk menambang uranium yang menjadi bahan baku nuklir.
"Di sana ada tambang uranium yang menjadi bahan baku nuklir. Kami tentu menyambut baik hal tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut, Sugeng menilai ke depan Indonesia membutuhkan energi yang cukup besar. Oleh sebab itu, sumber energi dari energi baru sangat dibutuhkan untuk menopang kebutuhan tersebut.
"Bahkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia 6% saja, berarti Indonesia butuh 1,5 kali peningkatan energi," kata dia.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Diramal Punya 'Nuklir' Tahun 2032, Begini Siasatnya
