Internasional

Prospek Terbaru Ekonomi China: Suram, Menyakitkan, & Berisiko Tinggi

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
16 September 2024 21:10
A heart-shaped Chinese flag installation ahead of the 70th founding anniversary of People's Republic of China is seen on a street in Shanghai, China September 26, 2019. REUTERS/Aly Song     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Warga melintas di depan bn berbentuk hati menjelang peringatan ke-70 pendiri Republik Rakyat China di Shanghai, Cina (26/9/2019). (REUTERS / Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak ada kabar baik dari ekonomi China. Beijing diperkirakan akan cukup suram, setidaknya pada tahun ini.

Dalam sejumlah data diperkirakan ekonomi China tidak membaik. Baik dalam masa pendek seperti konsumsi rumah tangga, hingga masa panjang terkait dengan harga properti.

"Tidak banyak berita baik pada data terbaru dan ini sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir," kata profesor International Trade and Economics Cornell University, Eswar Prasad, dikutip dari CNBC International, Senin (16/9/2024).

Bahkan, ekonomi China juga tak akan membaik selama paruh kedua tahun ini. Prasad menyebutnya dengan 'berkedip merah atau hampir merah'.

Krisis keuangan sistemik di China memang belum terjadi, ungkap kepala strategi Everbright Securities International Duncan Wringley. Karena negara itu belum mengalami krisis di sektor perumahan.

"Sampai batas tertentu, pemerintah China berhasil mengisolasi penyesuaian pada pasar perumahan dari sektor keuangan dan mencegah krisis yang lebih besar. Sebagai gantinya, mereka mengalami semacam penyesuaian yang lambat, menyakitkan, dan melelahkan," jelasnya.

Namun penjualan ritel, produksi industri dan investor perkotaan mengalami perlambatan sepanjang Agustus. Perkiraan tingkat pengangguran juga meningkat pada level tertinggi selama setengah tahun dan harga rumah juga terus turun dengan cepat.

Prasad juga mengkritik kebijakan pemerintah China. Dia menyebutnya terlalu lambat untuk melakukan stimulasi ekonomi dalam negeri.

Belum ada tindakan yang cukup signifikan diambil pemerintah hingga sekarang. "Menggunakan kebijakan moneter perlu tindakan cukup signifikan. Perlu juga melakukan tindakan awal. Kami belum lihat keduanya dari pemerintah China," kata Prasad.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Tiba-Tiba Gelar Rapat Penting Hari Ini, Ada Apa Xi Jinping?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular