
'Perang' China-Kanada Makin Liar, Beijing Sebut Aksi Ottawa Berbahaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan China dan Kanada memanas. Kementerian Perdagangan China menyebut niat Kanada untuk mengenakan tarif lebih lanjut pada baterai, produk teknologi dan mineral penting "berbahaya."
Pengumuman tarif terbaru Kanada "berbahaya dan tidak bertanggung jawab," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, menurut kantor berita negara Xinhua pada Rabu (11/9/2024).
Juru bicara itu menyebut langkah ini akan sangat berdampak pada hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara dan juga merusak sistem ekonomi global dan aturan perdagangan.
Namun ia juga mengatakan China akan bertujuan untuk melindungi hak dan kepentingannya sendiri.
Pada Selasa (10/9/2024), Ottawa mendeklarasikan tarif 100% atas impor kendaraan listrik dan tarif 25% atas impor baja serta aluminium Beijing. Rencananya ini akan diberlakukan 1 Oktober dan 15 Oktober mendatang.
Kantor Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland sebelumnya menuduh China melakukan persaingan tidak sehat di bidang tarif, yang dapat mengancam pekerja dan bisnis Kanada.
Ketika Kanada mengumumkan tarifnya pada EV pada Agustus, ia juga mengatakan akan menempatkan pajak tambahan pada impor produk baja dan aluminium dari China.
China sendiri mengatakan akan meluncurkan penyelidikan anti-dumping ke kanola Kanada dan produk kimia, sebagai pembalasan nyata.
Kementerian Perdagangan China mengatakan penyelidikan tersebut akan memeriksa impor dari 1 Januari hingga 31 Desember 2023. Beijing menambahkan bahwa bukti dan informasi awal menunjukkan adanya dumping biji minyak kanola.
Lebih dari separuh kanola yang diekspor oleh Kanada dikirim ke China, dengan jumlah mencapai 5,5 juta metrik ton kanola pada tahun 2023 seharga US$ 3,72 miliar (Rp 57 triliun). Impor kanola dari Kanada mencapai 94% dari total seluruh impor biji-bijian China.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kanada Kobarkan Perang Baru ke China, Begini Respons Beijing
