Internasional

Eropa Pecah di 'Perang' Lawan China, Negara Ini Bela Xi Jinping

sef, CNBC Indonesia
11 September 2024 21:50
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, Senin (9/9/2024). (Huang Jingwen/Xinhua via AP)
Foto: Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, Senin (9/9/2024). (Huang Jingwen/Xinhua via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa mulai pecah di "perang dagang" melawan China. Hal ini terkait pengenaan tarif hingga 36% pada mobil listrik yang diimpor dari China.

Spanyol menjadi negara yang meminta Uni Eropa (UE) mempertimbangkan kembali rencana itu. Pernyataan terbaru dibuat Perdana Menteri (PM) Pedro Sanchez langsung di sela-sela kunjungannya ke Shanghai untuk bertemu Presiden Xi Jinping dan sejumlah pejabat Beijing.

"Saya harus terus terang dan jujur kepada Anda bahwa kita perlu mempertimbangkan kembali keputusan kita semua, tidak hanya negara anggota tetapi juga Komisi Eropa, mengenai hal ini," kata Sanchez kepada wartawan dimuat AFP, Rabu (11/9/2024)

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, kita tidak membutuhkan perang lagi, dalam hal ini perang dagang," tambahnya.

Ia mengatakan seharusnya negara-negara Eropa membangun jembatan antara UE dan China. Spanyol misalnya, tegasnya, tengah melakukan sikap yang konstruktif dan mencoba menemukan solusi antara kedua belah pihak.

"Kompromi antara China dan Komisi Eropa," terangnya.

Perlu diketahui kebijakan tarif mobil listrik yang diimpor dari China akan mulai diberlakukan Oktober. Eropa beralasan China memberi subsidi yang berdampak pada murahnya mobil listrik, yang berimbas pada terancamnya manufaktur otomotif lokal.

Diketahui, China pun langsung membalas permasalahan ini dengan meluncurkan penyelidikan antidumping terhadap impor daging babi dari blok tersebut. Negeri itu beralasan permohonan diajukan kelompok pedagang lokal yang melihat sesuatu yang tak lazim pada komoditas itu.

Spanyol sendiri merupakan pengekspor produk daging babi terbesar UE ke Tiongkok. Menurut badan industri Interporc, Barcelona menjual lebih dari 560.000 ton tahun lalu dengan total 1,2 miliar euro (sekitar Rp 20 triliun).


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Resmi Tabuh Genderang Perang ke China, Apa Kata Xi Jinping?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular