Internasional

PD 3 di Depan Mata, Negara Ini Izinkan Ukraina Pakai F-16 Serang Rusia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 30/08/2024 21:30 WIB
Foto: Jet-jet tempur F-16 Ukraina yang baru tiba dipamerkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Minggu (4/8/2024). (REUTERS/Valentyn Ogirenko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belanda mengatakan Ukraina dapat menggunakan jet tempurnya "sesuka hati" untuk menyerang wilayah Rusia. Amsterdam sendiri merupakan salah satu sekutu terdekat Kyiv.

"Kami tidak memberlakukan pembatasan apa pun pada penggunaan dan jangkauan F-16, asalkan hukum perang dipatuhi," kata Kepala Pertahanan Belanda Onno Eichelsheim kepada media Belanda NOS dalam pernyataan yang dipublikasikan pada Kamis (29/8/2024).

"Ukraina dapat menggunakan sumber daya yang kami sediakan sesuai keinginannya, asalkan dipatuhi hukum perang kemanusiaan," tambah sang jenderal, seperti dikutip Newsweek.


Belanda telah menjadi penyedia material yang murah hati untuk upaya perang Ukraina, sejauh ini menjanjikan 24 F-16 buatan Amerika ke Kyiv, meskipun Eichelsheim tidak mengonfirmasi berapa banyak dari F-16 ini yang telah dikirim ke garis depan.

Berbicara kepada NOS selama kunjungan ke D.C., Eichelsheim mengatakan bahwa AS sebagian setuju dengan posisi negaranya mengenai penggunaan persenjataan Barat oleh Ukraina, meskipun Washington mempertahankan sikap publik yang lebih ketat mengenai masalah ini.

"Mereka memiliki batasan yang berbeda, tetapi mereka juga telah memasok sistem persenjataan yang berbeda," kata Eichelsheim. "Bagaimanapun, kami memiliki garis yang sama untuk memastikan bahwa Ukraina memenangkan perang. Saya pikir kami mengerahkan semua upaya untuk mewujudkannya."

Eichelsheim, tokoh militer berpangkat tertinggi di negara itu, juga memuji serangan Kursk yang sedang berlangsung oleh Ukraina sebagai "brilian."

"Mereka mengambil alih wilayah yang luas dengan cukup cepat dengan cara yang baik, dengan teknik-teknik baru. Dengan melakukan itu, mereka telah menciptakan dilema bagi Putin," katanya.

Menurut sang jenderal, fokusnya sekarang harus diarahkan pada "secara strategis" mengeksploitasi perolehan teritorial yang telah diraihnya di Kursk, yang menurutnya dapat digunakan sebagai "alat tawar-menawar" dalam negosiasi mendatang dengan Moskow.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Belanda Ruben Brekelmans juga mengatakan hal yang serupa dengan Eichelsheim.

"Hukum perang menyatakan bahwa jika Ukraina diserang dari Rusia, Ukraina juga dapat menyerang target militer," kata menteri tersebut, menanggapi pertanyaan tentang komentar Eichelsheim sebelumnya. "Untuk F-16, itu berarti bahwa jika, misalnya, sebuah rudal ditembakkan dari Rusia, Anda juga dapat mencegatnya dengan F-16 di atas Rusia."

Brekelmans mengatakan "bandara juga merupakan target yang sah," tetapi Ukraina "jelas tidak diizinkan" untuk melakukan serangan terhadap target sipil.

Hal ini konsisten dengan komentar sebelumnya yang dibuat oleh pejabat dari Belanda dan Denmark, anggota lain dari koalisi informal yang menyerukan agar lebih banyak F-16 dikirim ke Ukraina.

Pada Mei, Menteri Luar Negeri Belanda Hanke Bruins Slot dikutip oleh RFE/RL yang mengatakan "tidak ada batasan dalam penggunaan senjata," jika tindakan Ukraina dilakukan untuk membela diri, mengutip Pasal 51 Piagam PBB.

Komentar Bruins' Slots mengikuti komentar mitranya dari Denmark, Lars Lokke Rasmussen, yang mengatakan pada tanggal 30 Mei bahwa penggunaan F-16 oleh Ukraina untuk menyerang target di Rusia akan sah jika ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan Rusia dan bukan "serangan sewenang-wenang terhadap Rusia."


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Tuding Latihan Militer NATO Jadi Persiapan Serang Rusia